The Reason of My Life

The Reason of My Life
terimakasih untuk setiap cinta dari kalian untuk azt :*

Selasa, 29 Januari 2013

Jurnal KTSP


ANALISIS KRITIS
1.    Bibliografi
Nama penulis artikel          : Lely Halimah,  Deti Rostika, dan Encep Sudirjo
Tahun penerbitan jurnal     : 2009
Judul artikel                       : Pengembangan Model Penyusunan Kurikulum Tingkat
                                             Satuan Pendidikan (KTSP) yang Mengacu pada
                                             Standar Nasional Pendidikan.
Nama Jurnal                       : Jurnal Penelitian
Volume                              : 10
Halaman                            : 1-18

2.    Tujuan Penelitian
          Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepala sekolah dan guru-guru sekolah dasar baik yang berkaitan dengan konsep KTSP dan proses pengembangannya yang meliputi perencanaan, penyusunan dan implementasi KTSP. Prosedur kerja yang sistematis dalam pengembangan KTSP ini mengacu pada panduan yang dikembangkan oleh BSNP. Produk kegiatan ini adalah ketersdiaan dan kelengkapan, serta fisibilitas dokumen tertulis KTSP pada jenjang sekolah dasar. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)   Melakukan analisi kebutuhan dilihat dari proses penyususnan KTSP, dokumen tertulis KTSP, dan kendala-kendalanya dalam rangka menemukan kerangka awal pengembangan model proses penyusunan dokumen tertulis KTSP jenjang sekolah dasar.
2)   Mengembangkan kerangka model penyusunan KTSP yang sesuai dengan kondisi lapangan dan panduan yang disusun BSNP, agar menghasilkan dokumen KTSP yang sesuai dengan potensi sekolah dasar.
3)   Menghasilkn model final proses penyusunan KTSP yang menghasilkan dokumen tertulis KTSP yang sesuai dengan potensi sekolah dasar dan fisibilitas.

3.    Fakta unik
a.    Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dalam proses penyususnan KTSP menurut beberapa kepala sekolah belum sejalan dengan yang diarahkan dalam panduan yang disusun BSNP. Begitupula dokumen tertulis KTSP, pada umumnya sekolah belum memilikinya, baru sebatas kumpulan silabus dan rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru-guru. Bahkan tampaknya kepala sekolah masih belum memahami dengan baik prosedur yang harus dilakukan dalam penyusunan KTSP.
b.    Dilihat dari pemahaman kepala sekolah dan guru-guru terhadap KTSP, pada umumnya mereka belum memahami dengan baik. Walaupun mereka sudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber baik melalui kegiatan seminar maupun dari sumber-sumber lainnya seperti dari berbagai media cetak, dan dari diknas setempat , tetapi pada umumnya menurut mereka  KTSP itu masih abstrak, sehingga bingung untuk memulainya.
c.    Sejalan dengan kurangnya pemahaman para kepala sekolah  terhadap KTSP, maka 10 sekolah yang menjadi koresponden pada umumnya mereka belum dapat menyusun KTSP secara mandiri.
d.   Terkait dengan adanya panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP, pada umumnya baik kepala sekolah maupun guu-guru sekolah dasar belum pernah membacanya.
e.    Data empirik di lapangan diketahui bahwa sekolah-sekolah khususnya sekolah dasar, pada umumnya masih menghadapi berbagai kendala dalam pengembangan KTSP. Salah satu kendala yang sangat prinsip adalah keluasan dan kedalaman pemahaman baik kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya sangat kurang dalam pengembangan dan implementasi tentang KTSP.
f.     Pemerintah mengharapkan standar isi dan standar kompetensi lulusan yang kemudian dioperasionalkan ke dalam KTSP dapat dilaksanakan selambat-lambatnya pada tahun ajaran 2009/2010, sementara itu sosialisai hanya sebatas penyampaian tanpa pengawasan lebih lanjut terhadap sekolah yang menerapkan KTSP.

4.    Pertanyaan
1)   Mengapa KTSP diberlakukan di sekolah  yang guru-guru bahkan kepala sekolahnya belum memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai KTSP?
2)   Mengapa kepala sekolah maupun guru-guru sekolah dasar  pada umumnya belum pernah membaca panduan penyusunan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP?
3)   Mengapa dalam pelaksanaan KTSP di sekolah dasar, tidak  mendapatkan pengawasan lebih lanjut dari Diknas setempat?

5.    Refleksi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikann (sekolah) dengan mengacu pada SKL dan SI serta berpedoman pada panduan yang disusun BSNP.  KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa dimunculkan di sekolah,  di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan, nasional, dan tuntutan globaldengan semangat manajemen berbasis sekolah.
Dari uraian di atas tentu pengambil kebijakan sangat mengharapkan KTSP mampu memperbaiki pendidikan yang ada di Indonesia. Namun sayang pada pelaksanaannya di lapangan ternyata KTSP tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan guru-guru dan kepala sekolah tidak benar-benar mengerti apa KTSP sebenarnya. Bisa jadi benar opini yang menyatakan bahwa sebagus apa pun sebuah sistem jika tidak diimbangi dengan pelaksanaan yang bagus hanya akan melahirkan sebuah perubahan yang sia-sia. Demikian juga halnya dengan implementasi KTSP.
Dengan demikian, agar KTSP dapat berjalan sesuai yang diharapkan maka perlu adanya pihak-pihak yang kompeten dalam pengembangan KTSP yang mendampingi guru-guru dan kepala sekolah serta memfasilitasinya dalam mengembangkan KTSP secara mandiri. Selain itu, bagi sekolah yang masih mendapat kesulitan dalamuntuk mengembangkan KTSP, sekolah dapat berkonsultasi dengan Dinas Pendidikan, serta menjalin kerjasama dengan organisasi yang berkecimpung di daerah tersebut sehingga mampu menjawab kebutuhan di daerah tempat sekolah tersebut. Sehingga, KTSP benar-benar mampu memperbaiki mutu  pendidikan baik lokal maupun nasional.

6.    Identitas Penulis
a.    Nama                                              : Husniar
NIM                                                : 1114040046
Tempat, Tanggal Lahir                   : Malino, 01 Januari 1993
b.    Nama                                              : Rika Rezky M. Luthfi
NIM                                                : 1114040033
Tempat, Tanggal Lahir                   : Pare-pare, 24 Mei 1993
c.    Nama                                              : Julistin Cahyani Salmon
            NIM                                               : 1114040020
            Tempat, Tanggal Lahir                     : Sumarorong, 31 Juli 1993

2 komentar: