The Reason of My Life

The Reason of My Life
terimakasih untuk setiap cinta dari kalian untuk azt :*

Jumat, 22 November 2013

TRANSPOR MATERI MELINTASI MEMBRAN


Biologi Sel

TRANSPOR MATERI MELINTASI MEMBRAN

 








OLEH

JULISTIN CAHYANI SALMON
A (PENDIDIKAN BIOLOGI)
1114040020


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013

TRANSPOR MATERI MELEWATI MEMBRAN
Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun demikian, tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Tidak ada organisme yang mampu hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya. Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel. Beberapa mekanisme sel dalam memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan, antara lain difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
Transportasi zat melalui membran dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu Transpor Aktif dan Transpor Pasif. Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis, dan difusi adalah energi yang dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apapun untuk memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai dengan gradien konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara spontan.

1.        Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan melawan gradien konsentrasi yang membutuhkan energi di ATP. Energi yang digunakan pada transpor aktif adalah (Adenosin Trifosfat) yang merupakan energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel di mitokondria. Transfor aktif berfungsi untuk memelihara keseimbangan di dalam sel.
Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel. Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air masuk atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif menjadi sangat penting untuk bertahan hidup. Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak ditemukan pada membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP untuk mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan kalium (K+) ke dalam sel. 
Gambar 1.16 Proses transpor aktif
Gambar Proses transpor aktif Na+ dan K+

Transpor Aktif melalui membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis.
a.    Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam sel. Istilah endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan “memakan” benda yang akan dipindahkan ke dalam sel. Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas membentuk selubung. Endositosis antara lain Pinositosis dan Fagositosis.
ü  Pinositosis
http://3.bp.blogspot.com/_kcN9hf511_o/S8LCvsjP4bI/AAAAAAAAAHk/H6uvD4Ujd0o/s400/1.18.png
ü  Fagositosis
http://2.bp.blogspot.com/_kcN9hf511_o/S8LDQtwS5II/AAAAAAAAAHo/ifjPffHUdzE/s400/1.19.png
b.    Eksositisis, merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel melalui membran dengan bantuan vesikel (gelembung) yang berfungsi membawa molekul menuju membran sel untuk kemudian dilepaskan dari membran sel. Contoh proses eksositosis adalah pengeluaran (sekrit) cairan oleh sel-sel kelenjar seperti kelenjar pankreas mengeluarkan hormon insulin dan sel kelenjar dalam memerlukan sekritnya/getahnya.
Gambar 1.19 Proses pengeluaran sekret
Gambar proses pengeluaran sekret dengan cara eksositosis
Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis digunakan untuk memindahkan benda-benda yang berukuran besar. Kedua proses tersebut, saling menyeimbangkan luas permukaan plasma membran sehingga volume sel tidak harus menjadi lebih kecil dari semula

2.        Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan proses perpindahan zat secara spontan tanpa memerlukan energi di ATP (Adenosin Trifosfat) yang dihasilkan oleh mitokondria. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
a.       Difusi, merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran atau tidak. Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah disebut Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis.
http://4.bp.blogspot.com/-AW8I_uUP6Q4/TbQdqTsfWoI/AAAAAAAAAIo/5YbT4eRt2bE/s1600/DIFUSI+PROSESING.jpg
Gambar 1.15 Reaksi sel terhadap beberapa sifat larutan
Difusi terbagi menjadi 2, yaitu Difusi Sederhana dan Difusi Terfasilisasi.
·       Difusi Sederhana, yaitu difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
·       Difusi Terfasilisasi, yaitu difusi melalui membran dengan bantuan protein pembantu yaitu protein integral.

b.      Osmosis/Difusi Air, merupakan perpindahan molekul air dari konsentrasi molekul yang tinggi (hipotonis) ke konsentrasi molekul yang rendah (hipertonis) melalui membran semipermiabel.
http://3.bp.blogspot.com/-i-V7RzhVT7s/TbQdblQB-PI/AAAAAAAAAIk/5Jpn5vcnOmg/s400/OSMOSIS.jpg

c.       Difusi Terbantu (Facillitated Difussion), merupakan difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel. difusi ini memerlukan bantuan protein misalnya enzim. Permease adalah protein membran sel yang membuatkan jalan bagi laktosa agar dapat melintasi dua lapis fosfolipid membran sel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar