The Reason of My Life

The Reason of My Life
terimakasih untuk setiap cinta dari kalian untuk azt :*

Rabu, 30 Mei 2012

artikel jurnal


ARTIKEL JURNAL


GEJALA PENYAKIT STOKE, FAKTOR PENYEBAB, DAN CARA PENGOBATAN PADA PENDERITANYA



UNM.JPG
 









D
I
S
U
S
U
N

Oleh:

Nama            : Julistin Cahyani Salmon
NIM               : 1114040020
Kelas             : A (Pendidikan Biologi)


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
GEJALA PENYAKIT STOKE, FAKTOR PENYEBAB, DAN CARA PENGOBATAN PADA PENDERITANYA

ABSTRAK
            Artikel ini akan menjelaskan dan menguraikan mengenai penyakit stroke yang dapat menyerang setiap orang tanpa memandang usia. Artikel ini akan lebih menjelaskan masalah-masalah yang biasanya dipertanyakan dan dibahas oleh masyarakat bahkan penderita penyakit stroke, yaitu: 1) Gejala seseorang terserang penyakit stroke, 2) Faktor penyebab terkena penyakit stroke, 3) Pertolongan pertama dan cara pengobatan. Setelah menjawab pertanyaan dari masalah-masalah ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mampu mengaplikasikannya. Berdasarkan penjelasan mengenai masalah-masalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa gejala penyakit stroke kelemahan atau kelumpuhan sebelah/sebagian dari anggota tubuh, kesulitan bicara dan ketidakseimbangan tubuh. Dimana faktor penyebab utamnya yaitu kurangnya pasokan dan suplai darah ke otak yang berfungsi untuk membawa oksigen akibat penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah. Mengeluarkan darah melalui jari penderita guna mencegah terjadinya pemecahan pembuluh darah sebagai pertolongan pertamanya.

Kata kunci: gejala serangan penyakit stroke, faktor penyebab, pertolongan pertama, dan cara pengobatannya.


PEMBAHASAN
1.      Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit stroke:
a.       Faktor-faktor yang tidak bisa dihindari atau dikendalikan, merupakan faktor alamiah yang melekat pada seseorang tertentu. Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengendalikan faktor-faktor ini. Yaitu:
1.)    Usia
Dari berbagai studi yang dilakukan tentang penyakit stroke, umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Pada umumnya, orang yang telah berumur tua lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan yang lebih muda. Ini adalah kondisi alamiah yang harus diterima. Pada saat umur bertambah, kondisi jaringan tubuh sudah mulai kurang fleksibel dan lebih kaku, termasuk dengan pembuluh darah (Kriswantoro, 2011: http://xamthone-plus.com, diunduh 07 Maret 2012). Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh (Joko, 2009: http://tentang-pengertian.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012).
2.)    Jenis kelamin
Pria lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan perempuan. Hal ini mungkin lebih berhubungan dengan faktor-faktor pemicu lainnya yang lebih banyak dilakukan oleh pria dibandingkan dengan perempuan, misalnya merokok, minum alkohol, dan sebagainya.
3.)    Ras atau warna kulit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mempunyai ras warna kulit putih lebih banyak yang terkena stroke dibandingkan dengan ras dengan berwarna kulit berwarna gelap. Warna pada kulit disebabkan oleh pigmen warna kulit pada seseorang. Kulit adalah organ terbesar dan terluas pada tubuh manusia, yang berfungsi sebagi pelindung tubuh dari gangguan luar dan sebagai indra peraba (Kurniawan, 2010: http://kolagenhalal.com, diunduh 20 Maret 2012).
4.)    Keturunan
Orang yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat terkena stroke akan lebih rentan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarganya.
b.      Faktor-faktor yang bisa dikendalikan, merupakan akibat dari kebiasaan yang buruk yang bisa bisa meningkatkan resiko terkena penyakit stroke. Faktor-faktor ini lah yang seharusnya kita perhatikan agar bisa minimalkan kejadiannya pada diri kita masing-masing. Misalnya:
1.)    Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal (Ridwan, 2012: http://ridwanaz.com, diunduh 20 Maret 2012).
Orang-orang yang terkena hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan stroke. Bahkan tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab penyakit stroke yang utama. Pada orang yang terkena darah tinggi, aliran darahnya menjadi tidak normal dan lambat akibat penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah (Kriswantoro, 2011: http://xamthone-plus.com, diunduh 07 Maret 2012).
2.)    Penyakit jantung
Penyakit jantung juga merupakan faktor penting yang menyebabkan serangan stroke. Gangguan atau kelainan jantung menyebabkan pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk ke otak, menjadi tidak normal. Dari hal ini bisa dipahami hubungan yang erat antara penyakit jantung dan stroke.
3.)    Kencing manis
Penyakit kencing manis (diabetes mellitus) juga menjadi pemicu terjadinya serangan stroke pada seseorang. Pengertian diabetes mellitus itu sendiri adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat erjadinya peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Harnawatiaj, 2008: http://harnawatiaj.wordpress.com, diunduh 20 Maret 2012). Orang yang terkena kencing manis akan mempunyai gangguan pada pembuluh darah yang juga mempengaruhi aliran darah.
4.)    Kadar kolesterol darah yang tinggi
Kandungan kolesterol dalam darah yang terlalu tinggi di atas ambang normal (hiperkolesterolemia) juga akan menjadi faktor pemicu terjadinya stroke. Kolesterol adalah senyawa kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan struktural kombinasi lipid (lemak) dan steroid (Adam, 2012: http://afghanaus.com/pengertian-kolesterol/, diunduh 20 Maret 2012).
5.)    Merokok
Kebiasaan merokok akan meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah. Fibrinogen adalah glikoprotein dengan berat molekul mencapai 340.000 dalton. Fibrinogen disintesis di hati oleh megakariosit (Riswanto, 2010: http://labkesehatan.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012). Fibrinogen yang tinggi dapat mempermudah terjadinya penebalan pembuluh darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak. Plak adalah lapisan bening dan tipis yang melekat pada permukaan gigi. Isi lapisan ini antara lain air liur, kuman dan sisa makanan. Kuman pada plak gigi dapat berkembang biak seperti layaknya kebanyakan mikroorganisme yang lainnya dengan cara membelah dirinya menjadi banyak (Ivonne, 2010: http://mommiesdaily.com, diunduh 20 Maret 2012).
6.)    Obesitas atau kelebihan berat badan adalah simpanan energi yang berlebihan dalam bentuk lemak, yang berdampak buruk bagi kesehatan dan perpanjang usia. Dapat disimpulkan bahwa obesitas merupakan keadaan yang tidak dikehendaki, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Satria, 2008: http://id.shvoong.com, diunduh 20 Maret 2012).

2.      Pada umumnya, stroke terjadi secara mendadak. Orang yang tampaknya sehat bisa terkena serangan stroke secara tiba-tiba. Pada saat itu, sel otak mati akibat kekurangan suplai oksigen. Oksigen adalah unsur bebas yang terdapat di udara yang volumenya mencapai 21% dari Volume udara. Selain terdapat diudara oksigen juga terdapat di tanah, batuan dan air sebagai persenyawaan dengan zat lainnya. Sekitar 89% massa air adalah oksigen, 50% dari massa kulit bumi, bahkan 50% dari seluruh massa makhluk hidup adalah oksigen (Max, 2011: http://badaklari.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012). Sel yang mati akan bertambah banyak dan bertambah luas dalam waktu yang cepat. Gejala-gejala terkena penyakit stroke yaitu:
a.       Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
b.      Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
c.       Penglihatan ganda
d.      Pusing
e.       Bicara tidak jelas (rero)
f.       Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat
g.      Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
h.      Pergerakan yang tidak biasa
i.        Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
j.        Ketidakseimbangan dan terjatuh
k.      Sering pingsan (Andrea. 2007. “Gejala, Penyebab, dan Akibat Penyakit Stroke”. http://medicastore.com, diunduh 07 Maret 2012). Pingsan adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Pingsan merupakan suatu keadaan dimana seseorang tidak sadarkan diri seperti orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen, kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah, kepanasan, dan lain sebagainya karena kurangnya oksigen (William, 2008: http://forbetterhealth.wordpress.com, diunduh 20 Maret 2012).
3.      Penyakit stroke secara umum menyerang seseorang pada usia tua. Diusia muda kita sering mengonsumsi makanan yang berminyak dan mengandung kolesterol yang berlebihan. Akan tetapi kita tidak mudah terkena penyakit stroke. Hal ini disebabkan karena kerja enzim yang masih aktif untuk mengubah makanan yang yang masuk ke dalam tubuh kita menjadi sumber tenaga atau energi. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun (Putry, 2012: http://duniabiologisaja.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012).
Pada usia tua, kerja enzim akan semakin menurun dan jika kita masih mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol secara berlebihan tersebut, maka hal ini akan menyebabkan penimbunan lemak pada pembuluh darah. Penimbunan lemak pada pembuluh darah ini tentu akan menghambat jalannya aliran darah yang mengangkut sari-sari makanan serta oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, terdapat bagian-bagian tubuh tertentu yang tidak mendapat suplai makanan dan oksigen, sehingga bagian tubuh tersebut menjadi mati dan tidak dapat digerakkan atau menjalankan fungsinya lagi. Namun, perlu kita ketahui bahwa kolesterol bukanlah senyawa yang harus ditakuti, karena kolesterol tersebut akan menghasilkan hormon yang baik bagi tubuh kita asalkan tetap dalam jumlah yang seimbang dan terkontrol dalam tubuh (Almirah, 2011: http://www.squidoo.com, diunduh 07 Maret 2012).

4.      Pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada seseorang yang terkena penyakit stroke adalah sebagai berikut:
Orang yang mendapat serangan penyakit stroke, seluruh darah di tubuhnya akan mengalir sangat deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit. Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang. Si penderita penyakit stroke harus tetap berada di tempat semula di mana ia terjatuh. Jangan dipindahkan. Sebab dengan memindahkan si penderita penyakit stroke dari tempat semula akan mempercepat pemecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita penyakit stroke harus dibantu  mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi, dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan. Untuk penanganan yang terbaik, dapat menggunakan jarum suntik namun bila tidak ada, maka jarum jahit/jarum pentul/peniti dapat dipakai dengan terlebih dahulu disterilkan dengan cara dibakar di atas api. Segera setelah jarum steril, lakukan penusukan pada 10 ujung jari tangan si penderita penyakit stroke. Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk satu kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah. Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam beberapa menit, si penderita penyakit akan sadar kembali. Jika mulut penderita tampak mencong/tidak normal, maka kedua telinga penderita harus ditarik-tarik sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu lakukan penusukan pada masing-masing ujung bawah daun telinga sebanyak dua kali penusukan, dan mengeluarkan dua tetes darah setiap ujung telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut penderita akan kembali normal. Setelah keadaan penderita pulih dan tidak ada kelainan yang berarti, maka bawalah si penderita dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang lebih lanjut dari pihak medis (Suwantophan, 2011: http://suwantophan.blogspot.com, diunduh 07 Maret 2012).











BAB III
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini yaitu:
1.      Faktor-faktor penyebab stroke ada yang dapat dihindari atau dikendalikan dan ada yang tidak dapat dihindari.
2.      Penyakit stroke lebih banyak menyerang pada usia lanjut karena penumpukan kolesterol yang terlalu banyak dan tidak mampu diubah oleh enzim menjadi sumber energi bagi tubuh.
3.      Penyakit stroke dapat dicegah dan dapat dikurangi faktor resiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, menghindari stres dan mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan yang sangat berharga sejak dini.

b.      Saran
Saran penulis untuk setiap generasi muda dan masyarakat yang belum terkena penyakit stroke, sebaiknya mampu menjaga gaya hidup dan pola makan. Agar dapat terus menjaga kesehatan kita dengan baik. Kesehatan adalah harta kita yang sangat berharga. Tanpa kesehatan yang baik, kita tidak dapat melakukan melakukan rutinitas dan aktivitas kita dengan baik. Ingatlah bahwa penyakit stroke dapat kita cegah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar