The Reason of My Life

The Reason of My Life
terimakasih untuk setiap cinta dari kalian untuk azt :*

Jumat, 22 November 2013

Hereditas dan Pembelahan Sel


MAKALAH GENETIKA

HEREDITAS DAN PEMBELAHAN SEL

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Nama           : Julistin Cahyani Salmon
NIM            : 1114040020
Kelas           : A (Pendidikan Biologi)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan Rahmat-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hereditas dan Pembelahan Sel” sebagai syarat masuk untuk mengikuti kuliah perdana Mata Kuliah Genetika.
            Namun saya manusia yang penuh dengan kekurangan, menyadari akan ketidaksempurnaan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya saran dan kritik dari teman-teman maupun dari Dosen Mata Kuliah yang bersangkutan, demi kesempurnaan makalah kami.
            Kiranya apa yang saya bahas dalam makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Terima kasih.







Makassar, 11 September 2013



Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa mendengar istilah “Like Father, Like Son”. Istilah ini muncul karena seorang anak lebih cenderung mewarisi sifat ayahnya. Dalam biologi, gen ayah akan membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak secara fisik, maupun yang tidak tampak secara fisik kepada keturunannya.
Setiap makhluk hidup memiliki sifat yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari gen yang diturunkan dari orang tuanya. Orang pertama yang memperkenalkan teori-teori tentang keturunan adalah Gregor Mendel (1822-1884), disebut sebagai Bapak Genetika. Menurut Mendell, sifat-sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh faktor genetik yang terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Sifat terpenting sel adalah kemampuan untuk tumbuh dan membelah diri yang menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan memperbanyak dirinya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai “Hereditas dan Pembelahan Sel”. Kiranya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.
B.   Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan hereditas ?
2.      Bagaimanakah materi genetis bertanggung jawab dalam hereditas?
3.      Bagaimanakah proses pembelahan sel?
C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian hereditas pada manusia.
2.      Untuk mendeskripsikan materi genetis yang berperan dalam pewarisan sifat.
3.      Untuk mengetahui proses pembelahan sel.
BAB II
PEMBAHASAN
1.    Hereditas
Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak orang tuanya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup.
2.    Materi Genetik
Keturunan merupakan hasil perkembangbiakan secara generatif yang didahului oleh peristiwa peleburan inti gamet jantan dengan inti gamet betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom, dan di dalam kromosom terdapat gen. Dengan demikian, individu baru hasil perkembangbiakan generatif membawa sifat-sifat kedua induknya.
2.1  Gen
Gen berasal dari bahasa Belanda yaitu gen, adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen sebagai satu satuan informasi genetik tersusun teratur di dalam satu deretan secara linear dan lurus beraturan, tidak berselang-seling berdempet atau berdampingan. Gen membentuk struktur yang disebut DNA.
Gen mempunyai sifat-sifat, antara lain:
a. Gen memiliki zarah tersendiri dalam kromosom.
b. Gen mengandung informasi genetik.
c. Gen dapat menduplikasikan diri (membelah) sehingga dapat menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya.
Fungsi gen, antara lain:
a.  Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu
b.  Menyampaikan informasi genetika kepada generasi berikutnya
c.  Sebagai zarah (zat terkecil yang tidak dapat dibagi lagi) tersendiri dalam kromosom.
2.2  Kromoson
Kromosom adalah struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel. Kromosom hanya dapat terlihat pada saat pembelahan sel, yaitu ketika kromosom memendek dan menebal.
Kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Autosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatic) sehingga disebut juga kromosom tubuh.
2. Gonosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel kelamin, sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks.
Bagian-bagian kromosom:
3.    Pembelahan Sel
 Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas berikut.
1.    Sel somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
2.    Sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum yang dapat diproduksi melalui pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
3.1     Pembelahan Mitosis
Dalam bidang genetika, pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap fase pembelahan, atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang melibatkan benang-benang gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom.
Pembelahan mitosis dibedakan atas 5 fase, yaitu:
1) Interfase, disebut juga fase istirahat. Sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. DNA mulai bersiap-siap mengadakan replikasi.
2) Profase, pada fase ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Diawali dengan pemendekan dan penebalan kromosom. Pada akhir fase ini, kromosom terdiri dari 2 kromatid yang masing-masing terikat pada sentromer. Nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Kromosom terlihat bebas di dalam kromosom.
3) Metafase, merupakan tahap singkat dalam mitosis. Pada fase ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terikat pada benang spindel melalui sentromer. Hal ini bertujuan agar pembagian materi DNA rata dan sama jumlahnya.
4) Anafase, pada tahap ini masing-masing sentromer akan membelah secara bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan karena adanya kontraksi benang spindel. Tahap ini menghasilkan salinan kromosom yang berpasangan.
5) Telofase, kromatid telah disebut sebagai kromosom. Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali, dan terbentuk benang-benang kromatin. Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.



3.2  Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel kelamin.
1.    Meiosis I, terdiri dari:
a.    Interfase, merupakan tahap persiapan pembelahan. DNA mulai melakukan penggandaan dari satu salinan menjadi dua salinan.
b.    Profase I, DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Fase ini diakhiri dengan pembentukan kromosom homolog yang berpasangan membentuk tetrad.
c.    Metafase I, pada fase ini tetrad kromosom berada pada ujung ekuator. Ujung salah satu benang-benang spindel terikat pada sentromer kromosom, sedangkan ujung yang lain membentang melekat di kedua kutub yang belawanan.
d.   Anafase I, kromosom homolog mulai tertarik menuju kutub pembelahan. Tujuan fase ini untuk membagi kromosom diploid menjadi haploid.
e.    Telofase I, pada fase ini kromosom homolog telah mencapai kutub pembelahan.
f.     Sitokinesis I, masing-masing kromosom homolog dipisahkan oleh sekat. Pada fase ini tampak dua sel yang masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.
        Sebelum tahap meiosis II terdapat tahap antara yang disebut interkinesis. Pada tahap ini tidak terjadi replikasi DNA.
2.    Meiosis II
a.    Profase II, pada tahap ini kromatid kembaran masih melekat pada setiap sentromer kromosom.
b.    Metafase II, pada tahap ini tiap-tiap kromosom merentang pada bidang ekuator dan terbentuk benang-benang spindel.
c.    Anafase II, Kromatid mulai tertarik ke kutub pembelahan yang belawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai disebut kromosom.
d.   Telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Pada tahap ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung kromosom haploid dan satu salinan DNA.
e.    Sitokinesis II, tiap inti yang terbentuk mulai dipisahkan oleh sekat. Pada akhir ini dihasilkan 4 sel kembar haploid.

Tabel perbandingan antara pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
No.
Mitosis
Meiosis
1
Pembelahan yang memisahkan sister kromatid
Tahap pertama adalah pembelahan kromosom reduksi yang memisahkan kromosom homolog pada anafase I, sister kromatid memisah pada anafase II.
2
Satu pembelahan tiap daur, yaitu satu pembelahan kromosom yang sama.
Dua kali pembelahan tiap daur yaitu dua pembelahan sitoplasma, satu pembelahan setelah pembelahan reduksi dan satu mengikuti pembelahan kromosom yang sama.
3
Kromosom tidak berpasangan biasanya tidak terbentuk kiasmata, tidak terjadi pertukaran genetik antara kromosom homolog.
Kromosom berpasangan dan membentuk kiasmata, pertukaran genetik terjadi kromosom homolog.
4
Dari satu sel dihasilkan dua sel anak
Dari satu sel dihasilkan empat sel anak tiap daur.
5
Kandungan genetik dari hasil mitosis identik.
Kandungan genetik dari proses meiosis berbeda, kromosom dapat merupakan turunan dari kromosom induk atau bapaknya dengan kombinasi yang bermacam-macam karena adanya pengelompokan secara rambang dan derajat pindah silang.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.    Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak orang tuanya.
2.    Materi genetik yang berperan dalam pewarisan sifat adalah gen dan kromosom. Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup yang berperan sebagai satu satuan informasi genetik tersusun teratur di dalam satu deretan secara linear dan lurus beraturan, tidak berselang-seling berdempet atau berdampingan dan membentuk struktur yang disebut DNA. Kromosom adalah struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel.
3.    Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik, terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, telofase. Sedangkan, pembelahan meiosis merupakan pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n), terdiri dari tahap meiosis I, interkinesis, dan tahap meiosis II .
B.       Saran
Untuk dapat menentukan pewarisan sifat yang baik, maka kita harus mengetahui lebih dalam tentang hereditas pada manusia. Kita harus mengerti dan mampu menjelaskan alur dari hereditas agar kita dapat lebih memahami hereditas itu sendiri.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat. http://pembelahan-sel-dan-pewarisan-sifat//2013/08/.html. Diakses pada tanggal 10 September 2013.

Rasidin, Didin. 2012. Pewarisan Sifat pada Manusia.  http://pewarisan-sifat-pada-manusia//2012/02/.html. Diakses pada tanggal 10 September 2013.

Riandari, Henny. 2007. Sains Biologi. Solo. Tiga Serangkai

Suryo. 1995. Sitogenetika. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar