ARTIKEL
JURNAL
GEJALA PENYAKIT STOKE, FAKTOR PENYEBAB, DAN CARA
PENGOBATAN PADA PENDERITANYA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama
: Julistin Cahyani Salmon
NIM
: 1114040020
Kelas
: A (Pendidikan Biologi)
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
2012
GEJALA PENYAKIT STOKE, FAKTOR
PENYEBAB, DAN CARA PENGOBATAN PADA PENDERITANYA
ABSTRAK
Artikel ini akan menjelaskan dan
menguraikan mengenai penyakit stroke yang dapat menyerang setiap orang tanpa memandang
usia. Artikel ini akan lebih menjelaskan masalah-masalah yang biasanya
dipertanyakan dan dibahas oleh masyarakat bahkan penderita penyakit stroke,
yaitu: 1) Gejala seseorang terserang penyakit stroke, 2) Faktor penyebab
terkena penyakit stroke, 3) Pertolongan pertama dan cara pengobatan. Setelah
menjawab pertanyaan dari masalah-masalah ini, diharapkan masyarakat dapat
memahami dan mampu mengaplikasikannya. Berdasarkan penjelasan mengenai
masalah-masalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa gejala penyakit stroke
kelemahan atau kelumpuhan sebelah/sebagian dari anggota tubuh, kesulitan bicara
dan ketidakseimbangan tubuh. Dimana faktor penyebab utamnya yaitu kurangnya
pasokan dan suplai darah ke otak yang berfungsi untuk membawa oksigen akibat
penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah. Mengeluarkan darah melalui jari
penderita guna mencegah terjadinya pemecahan pembuluh darah sebagai pertolongan
pertamanya.
Kata kunci: gejala serangan penyakit stroke, faktor
penyebab, pertolongan pertama, dan cara pengobatannya.
PEMBAHASAN
1. Faktor-faktor
yang menyebabkan penyakit stroke:
a. Faktor-faktor
yang tidak bisa dihindari atau dikendalikan, merupakan faktor alamiah yang
melekat pada seseorang tertentu. Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk
mengendalikan faktor-faktor ini. Yaitu:
1.)
Usia
Dari berbagai studi
yang dilakukan tentang penyakit stroke, umur merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya stroke. Pada umumnya, orang yang telah berumur tua
lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan yang lebih muda. Ini
adalah kondisi alamiah yang harus diterima. Pada saat umur bertambah, kondisi
jaringan tubuh sudah mulai kurang fleksibel dan lebih kaku, termasuk dengan
pembuluh darah (Kriswantoro, 2011: http://xamthone-plus.com,
diunduh 07 Maret 2012). Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan
berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh (Joko, 2009: http://tentang-pengertian.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012).
2.) Jenis
kelamin
Pria lebih rentan
terkena penyakit stroke dibandingkan dengan perempuan. Hal ini mungkin lebih
berhubungan dengan faktor-faktor pemicu lainnya yang lebih banyak dilakukan
oleh pria dibandingkan dengan perempuan, misalnya merokok, minum alkohol, dan
sebagainya.
3.) Ras
atau warna kulit
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang yang mempunyai ras warna kulit putih lebih banyak yang
terkena stroke dibandingkan dengan ras dengan berwarna kulit berwarna gelap.
Warna pada kulit disebabkan oleh pigmen warna kulit pada seseorang. Kulit
adalah organ terbesar dan terluas pada tubuh manusia,
yang berfungsi sebagi pelindung tubuh dari gangguan luar dan sebagai indra
peraba (Kurniawan, 2010: http://kolagenhalal.com, diunduh 20
Maret 2012).
4.) Keturunan
Orang yang berasal dari
keluarga yang memiliki riwayat terkena stroke akan lebih rentan dibandingkan
dengan orang lain yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut dalam
keluarganya.
b.
Faktor-faktor yang bisa
dikendalikan, merupakan akibat dari kebiasaan yang buruk yang bisa bisa meningkatkan resiko terkena penyakit stroke. Faktor-faktor
ini lah yang seharusnya kita perhatikan agar bisa minimalkan kejadiannya pada
diri kita masing-masing. Misalnya:
1.) Hipertensi
atau tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekananan
darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal (Ridwan, 2012: http://ridwanaz.com, diunduh 20 Maret
2012).
Orang-orang yang
terkena hipertensi memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena serangan
stroke. Bahkan tekanan darah tinggi ini merupakan penyebab penyakit stroke yang
utama. Pada orang yang terkena darah tinggi, aliran darahnya menjadi tidak
normal dan lambat akibat penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah (Kriswantoro,
2011: http://xamthone-plus.com, diunduh 07
Maret 2012).
2.) Penyakit
jantung
Penyakit jantung juga
merupakan faktor penting yang menyebabkan serangan stroke. Gangguan atau kelainan
jantung menyebabkan pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk
ke otak, menjadi tidak normal. Dari hal ini bisa dipahami hubungan yang erat
antara penyakit jantung dan stroke.
3.) Kencing
manis
Penyakit kencing manis
(diabetes mellitus) juga menjadi pemicu terjadinya serangan stroke pada
seseorang. Pengertian diabetes mellitus itu sendiri adalah kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang akibat erjadinya peningkatan kadar glukosa darah yang
disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Harnawatiaj,
2008: http://harnawatiaj.wordpress.com,
diunduh 20 Maret 2012). Orang yang terkena kencing manis akan mempunyai gangguan
pada pembuluh darah yang juga mempengaruhi aliran darah.
4.) Kadar
kolesterol darah yang tinggi
Kandungan kolesterol
dalam darah yang terlalu tinggi di atas ambang normal (hiperkolesterolemia)
juga akan menjadi faktor pemicu terjadinya stroke. Kolesterol adalah senyawa
kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan struktural kombinasi lipid
(lemak) dan steroid (Adam, 2012: http://afghanaus.com/pengertian-kolesterol/,
diunduh 20 Maret 2012).
5.) Merokok
Kebiasaan merokok akan
meningkatkan kadar fibrinogen di dalam darah. Fibrinogen adalah glikoprotein
dengan berat molekul mencapai 340.000 dalton. Fibrinogen disintesis di hati
oleh megakariosit (Riswanto, 2010: http://labkesehatan.blogspot.com,
diunduh 20 Maret 2012). Fibrinogen yang tinggi dapat mempermudah terjadinya
penebalan pembuluh darah yang akan menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan
tidak lentur, serta bisa menimbulkan plak. Plak adalah lapisan bening dan tipis
yang melekat pada permukaan gigi. Isi lapisan ini antara lain air liur, kuman
dan sisa makanan. Kuman pada plak gigi dapat berkembang biak seperti layaknya
kebanyakan mikroorganisme yang lainnya dengan cara membelah dirinya menjadi
banyak (Ivonne, 2010: http://mommiesdaily.com, diunduh 20 Maret 2012).
6.)
Obesitas atau kelebihan berat badan
adalah simpanan energi yang berlebihan dalam bentuk lemak, yang berdampak buruk
bagi kesehatan dan perpanjang usia. Dapat disimpulkan bahwa obesitas merupakan
keadaan yang tidak dikehendaki, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang
berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Satria, 2008: http://id.shvoong.com, diunduh 20 Maret
2012).
2. Pada
umumnya, stroke terjadi secara mendadak. Orang yang tampaknya sehat bisa
terkena serangan stroke secara tiba-tiba. Pada saat itu, sel otak mati akibat
kekurangan suplai oksigen. Oksigen adalah unsur bebas yang terdapat di udara
yang volumenya mencapai 21% dari Volume udara. Selain terdapat diudara oksigen
juga terdapat di tanah, batuan dan air sebagai persenyawaan dengan zat lainnya.
Sekitar 89% massa air adalah oksigen, 50% dari massa kulit bumi, bahkan 50%
dari seluruh massa makhluk hidup adalah oksigen (Max, 2011: http://badaklari.blogspot.com,
diunduh 20 Maret 2012). Sel yang mati akan bertambah banyak dan bertambah luas
dalam waktu yang cepat. Gejala-gejala terkena penyakit stroke yaitu:
a. Kelemahan
atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
b.
Hilangnya sebagian penglihatan atau
pendengaran
c.
Penglihatan ganda
d.
Pusing
e.
Bicara tidak jelas (rero)
f.
Sulit memikirkan atau mengucapkan
kata-kata yang tepat
g.
Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
h.
Pergerakan yang tidak biasa
i.
Hilangnya pengendalian terhadap kandung
kemih
j.
Ketidakseimbangan dan terjatuh
k. Sering
pingsan (Andrea. 2007. “Gejala, Penyebab, dan Akibat Penyakit Stroke”. http://medicastore.com, diunduh 07 Maret 2012).
Pingsan adalah suatu kondisi kehilangan kesadaran
yang mendadak, dan biasanya sementara, yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah
dan oksigen
ke otak.
Pingsan merupakan suatu keadaan dimana seseorang tidak sadarkan diri seperti
orang tidur pada seseorang akibat sakit, kecelakaan, kekurangan oksigen,
kekurangan darah, keracunan, terkejut/kaget, lapar/haus, kondisi fisik lemah,
kepanasan, dan lain sebagainya karena kurangnya oksigen (William, 2008: http://forbetterhealth.wordpress.com,
diunduh 20 Maret 2012).
3. Penyakit
stroke secara umum menyerang seseorang pada usia tua. Diusia muda kita sering
mengonsumsi makanan yang berminyak dan mengandung kolesterol yang berlebihan.
Akan tetapi kita tidak mudah terkena penyakit stroke. Hal ini disebabkan karena
kerja enzim yang masih aktif untuk mengubah makanan yang yang masuk ke dalam
tubuh kita menjadi sumber tenaga atau energi. Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam
metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana
yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan
reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang
beracun (Putry, 2012: http://duniabiologisaja.blogspot.com, diunduh 20 Maret 2012).
Pada
usia tua, kerja enzim akan semakin menurun dan jika kita masih mengonsumsi
makanan yang mengandung kolesterol secara berlebihan tersebut, maka hal ini
akan menyebabkan penimbunan lemak pada pembuluh darah. Penimbunan lemak pada
pembuluh darah ini tentu akan menghambat jalannya aliran darah yang mengangkut
sari-sari makanan serta oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya, terdapat
bagian-bagian tubuh tertentu yang tidak mendapat suplai makanan dan oksigen,
sehingga bagian tubuh tersebut menjadi mati dan tidak dapat digerakkan atau
menjalankan fungsinya lagi. Namun, perlu kita ketahui bahwa kolesterol bukanlah
senyawa yang harus ditakuti, karena kolesterol tersebut akan menghasilkan
hormon yang baik bagi tubuh kita asalkan tetap dalam jumlah yang seimbang dan
terkontrol dalam tubuh (Almirah, 2011: http://www.squidoo.com,
diunduh 07 Maret 2012).
4. Pertolongan
pertama yang dapat dilakukan pada seseorang yang terkena penyakit stroke adalah
sebagai berikut:
Orang
yang mendapat serangan penyakit stroke, seluruh darah di tubuhnya akan mengalir
sangat deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit. Dalam menghadapi
keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang. Si penderita penyakit
stroke harus tetap berada di tempat semula di mana ia terjatuh. Jangan
dipindahkan. Sebab dengan memindahkan si penderita penyakit stroke dari tempat
semula akan mempercepat pemecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita
penyakit stroke harus dibantu mengambil
posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi, dan pada saat itu pengeluaran
darah dapat dilakukan. Untuk penanganan yang terbaik, dapat menggunakan jarum
suntik namun bila tidak ada, maka jarum jahit/jarum pentul/peniti dapat dipakai
dengan terlebih dahulu disterilkan dengan cara dibakar di atas api. Segera
setelah jarum steril, lakukan penusukan pada 10 ujung jari tangan si penderita
penyakit stroke. Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari
cukup ditusuk satu kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes
darah. Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah
ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam beberapa menit, si penderita
penyakit akan sadar kembali. Jika mulut penderita tampak mencong/tidak normal,
maka kedua telinga penderita harus ditarik-tarik sampai berwarna
kemerah-merahan. Setelah itu lakukan penusukan pada masing-masing ujung bawah
daun telinga sebanyak dua kali penusukan, dan mengeluarkan dua tetes darah
setiap ujung telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut
penderita akan kembali normal. Setelah keadaan penderita pulih dan tidak ada
kelainan yang berarti, maka bawalah si penderita dengan hati-hati ke dokter
atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang
lebih lanjut dari pihak medis (Suwantophan, 2011: http://suwantophan.blogspot.com,
diunduh 07 Maret 2012).
BAB
III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa
diambil dari makalah ini yaitu:
1. Faktor-faktor
penyebab stroke ada yang dapat dihindari atau dikendalikan dan ada yang tidak
dapat dihindari.
2. Penyakit
stroke lebih banyak menyerang pada usia lanjut karena penumpukan kolesterol
yang terlalu banyak dan tidak mampu diubah oleh enzim menjadi sumber energi
bagi tubuh.
3. Penyakit
stroke dapat dicegah dan dapat dikurangi faktor resiko dengan menerapkan pola
hidup sehat, olahraga teratur, menghindari stres dan mengonsumsi suplemen untuk
menjaga kesehatan yang sangat berharga sejak dini.
b. Saran
Saran penulis untuk setiap generasi
muda dan masyarakat yang belum terkena penyakit stroke, sebaiknya mampu menjaga
gaya hidup dan pola makan. Agar dapat terus menjaga kesehatan kita dengan baik.
Kesehatan adalah harta kita yang sangat berharga. Tanpa kesehatan yang baik,
kita tidak dapat melakukan melakukan rutinitas dan aktivitas kita dengan baik.
Ingatlah bahwa penyakit stroke dapat kita cegah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar