MAKALAH GENETIKA
HEREDITAS DAN PEMBELAHAN SEL
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama :
Julistin Cahyani Salmon
NIM : 1114040020
Kelas :
A (Pendidikan Biologi)
JURUSAN
BIOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan Rahmat-Nyalah, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hereditas dan Pembelahan
Sel” sebagai syarat masuk untuk mengikuti kuliah perdana Mata Kuliah Genetika.
Namun saya manusia yang penuh dengan kekurangan, menyadari akan
ketidaksempurnaan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan adanya saran dan kritik dari teman-teman maupun dari Dosen Mata
Kuliah yang bersangkutan, demi kesempurnaan makalah kami.
Kiranya
apa yang saya bahas dalam makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kita semua. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Terima kasih.
Makassar, 11 September 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita biasa mendengar istilah “Like Father, Like Son”. Istilah ini
muncul karena seorang anak lebih cenderung mewarisi sifat ayahnya. Dalam
biologi, gen ayah akan membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak secara
fisik, maupun yang tidak tampak secara fisik kepada keturunannya.
Setiap makhluk hidup
memiliki sifat yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari gen yang diturunkan
dari orang tuanya. Orang pertama yang memperkenalkan teori-teori tentang
keturunan adalah Gregor Mendel (1822-1884), disebut sebagai Bapak Genetika. Menurut Mendell,
sifat-sifat yang diturunkan dari induk kepada keturunannya dikendalikan oleh
faktor genetik yang terdapat di dalam kromosom yang disebut gen. Sifat terpenting sel adalah kemampuan untuk tumbuh
dan membelah diri yang menghasilkan molekul-molekul seluler baru dan
memperbanyak dirinya.
Pada
kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai “Hereditas dan Pembelahan
Sel”. Kiranya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan hereditas ?
2. Bagaimanakah materi genetis bertanggung
jawab dalam hereditas?
3. Bagaimanakah proses pembelahan sel?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hereditas
pada manusia.
2. Untuk mendeskripsikan materi genetis
yang berperan dalam pewarisan sifat.
3. Untuk mengetahui proses pembelahan sel.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hereditas
Hereditas adalah
pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak orang
tuanya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat
diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari
generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap
makhluk hidup.
2. Materi
Genetik
Keturunan merupakan hasil
perkembangbiakan secara generatif yang didahului oleh peristiwa peleburan inti
gamet jantan dengan inti gamet betina. Di dalam inti sel
terdapat kromosom, dan di dalam kromosom terdapat gen. Dengan demikian,
individu baru hasil perkembangbiakan generatif membawa sifat-sifat kedua
induknya.
2.1
Gen
Gen berasal dari
bahasa Belanda yaitu gen, adalah unit pewarisan sifat bagi
organisme hidup. Gen sebagai satu satuan informasi genetik tersusun teratur di
dalam satu deretan secara linear dan lurus beraturan, tidak berselang-seling
berdempet atau berdampingan. Gen membentuk struktur yang disebut DNA.
Gen mempunyai sifat-sifat, antara lain:
a. Gen memiliki zarah
tersendiri dalam kromosom.
b. Gen mengandung informasi
genetik.
c. Gen dapat menduplikasikan
diri (membelah) sehingga dapat menyampaikan informasi genetik pada generasi
berikutnya.
Fungsi gen, antara lain:
a. Mengatur perkembangan
dan proses metabolisme individu
b. Menyampaikan informasi
genetika kepada generasi berikutnya
c. Sebagai zarah (zat
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi) tersendiri dalam kromosom.
2.2 Kromoson
Kromosom adalah struktur pembawa gen
yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel. Kromosom hanya dapat terlihat
pada saat pembelahan sel, yaitu ketika kromosom memendek dan menebal.
Kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Autosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatic)
sehingga disebut juga kromosom tubuh.
2. Gonosom, adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel kelamin,
sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks.
Bagian-bagian kromosom:
3. Pembelahan
Sel
Pada makhluk hidup, sel penyusun tubuh terdiri atas berikut.
1.
Sel somatis (sel tubuh) yang dapat memperbanyak diri
melalui pembelahan yang berlangsung secara mitosis.
2.
Sel gamet (sel kelamin) yang berupa sperma dan ovum
yang dapat diproduksi melalui pembelahan yang berlangsung secara meiosis.
3.1
Pembelahan
Mitosis
Dalam bidang genetika, pembelahan
mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.
Pembelahan mitosis terjadi secara tidak langsung karena melalui tahap-tahap
fase pembelahan, atau dikatakan sebagai pembelahan secara tidak langsung yang
melibatkan benang-benang gelendong untuk mengatur tingkah laku kromosom.
Pembelahan mitosis dibedakan atas 5 fase, yaitu:
1) Interfase, disebut juga fase istirahat. Sebagian
besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. DNA mulai bersiap-siap mengadakan
replikasi.
2) Profase, pada fase ini DNA mulai dikemas menjadi
kromosom. Diawali dengan pemendekan dan penebalan kromosom. Pada akhir fase
ini, kromosom terdiri dari 2 kromatid yang masing-masing terikat pada
sentromer. Nukleolus hilang dan membran nukleus hancur. Kromosom terlihat bebas
di dalam kromosom.
3) Metafase, merupakan tahap singkat dalam mitosis. Pada
fase ini, kromosom bergerak ke bidang ekuator dan terikat pada benang spindel
melalui sentromer. Hal ini bertujuan agar pembagian materi DNA rata dan sama
jumlahnya.
4) Anafase, pada tahap ini masing-masing sentromer akan
membelah secara bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan karena
adanya kontraksi benang spindel. Tahap ini menghasilkan salinan kromosom yang
berpasangan.
5) Telofase, kromatid telah disebut sebagai kromosom.
Membran inti mulai terbentuk, nukleolus mulai muncul kembali, dan terbentuk
benang-benang kromatin. Fase ini diakhiri dengan adanya pembelahan sitoplasma
atau sitokinesis.
3.2 Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis
disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pembelahan sel induk diploid
(2n) menghasilkan 4 sel anakan haploid (n). pembelahan ini terjadi pada proses
pembentukan sel kelamin.
1.
Meiosis I, terdiri dari:
a.
Interfase, merupakan tahap persiapan pembelahan. DNA
mulai melakukan penggandaan dari satu salinan menjadi dua salinan.
b.
Profase I, DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Fase
ini diakhiri dengan pembentukan kromosom homolog yang berpasangan membentuk
tetrad.
c.
Metafase I, pada fase ini tetrad kromosom berada pada
ujung ekuator. Ujung salah satu benang-benang spindel terikat pada sentromer
kromosom, sedangkan ujung yang lain membentang melekat di kedua kutub yang
belawanan.
d.
Anafase I, kromosom homolog mulai tertarik menuju
kutub pembelahan. Tujuan fase ini untuk membagi kromosom diploid menjadi
haploid.
e.
Telofase I, pada fase ini kromosom homolog telah
mencapai kutub pembelahan.
f.
Sitokinesis I, masing-masing kromosom homolog
dipisahkan oleh sekat. Pada fase ini tampak dua sel yang masing-masing berisi
kromosom dengan kromatid kembarnya.
Sebelum tahap meiosis II terdapat tahap antara yang disebut interkinesis.
Pada tahap ini tidak terjadi replikasi DNA.
2.
Meiosis II
a.
Profase II, pada tahap ini kromatid kembaran masih
melekat pada setiap sentromer kromosom.
b.
Metafase II, pada tahap ini tiap-tiap kromosom
merentang pada bidang ekuator dan terbentuk benang-benang spindel.
c.
Anafase II, Kromatid mulai tertarik ke kutub
pembelahan yang belawanan arah. Kromatid yang terpisah ini mulai disebut
kromosom.
d.
Telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan.
Pada tahap ini terbentuk 4 inti, tiap-tiap inti mengandung kromosom haploid dan
satu salinan DNA.
e.
Sitokinesis II, tiap inti yang terbentuk mulai
dipisahkan oleh sekat. Pada akhir ini dihasilkan 4 sel kembar haploid.
Tabel perbandingan antara pembelahan sel
secara mitosis dan meiosis.
No.
|
Mitosis
|
Meiosis
|
1
|
Pembelahan
yang memisahkan sister kromatid
|
Tahap
pertama adalah pembelahan kromosom reduksi yang memisahkan kromosom homolog
pada anafase I, sister kromatid memisah pada anafase II.
|
2
|
Satu
pembelahan tiap daur, yaitu satu pembelahan kromosom yang sama.
|
Dua kali
pembelahan tiap daur yaitu dua pembelahan sitoplasma, satu pembelahan setelah
pembelahan reduksi dan satu mengikuti pembelahan kromosom yang sama.
|
3
|
Kromosom
tidak berpasangan biasanya tidak terbentuk kiasmata, tidak terjadi pertukaran
genetik antara kromosom homolog.
|
Kromosom
berpasangan dan membentuk kiasmata, pertukaran genetik terjadi kromosom
homolog.
|
4
|
Dari satu
sel dihasilkan dua sel anak
|
Dari satu
sel dihasilkan empat sel anak tiap daur.
|
5
|
Kandungan
genetik dari hasil mitosis identik.
|
Kandungan
genetik dari proses meiosis berbeda, kromosom dapat merupakan turunan dari
kromosom induk atau bapaknya dengan kombinasi yang bermacam-macam karena
adanya pengelompokan secara rambang dan derajat pindah silang.
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Hereditas
adalah pewarisan atau pemindahan biologis karekteristik individu dari pihak
orang tuanya.
2.
Materi
genetik yang berperan dalam pewarisan sifat adalah gen dan kromosom. Gen adalah
unit pewarisan sifat bagi organisme hidup yang berperan sebagai satu satuan
informasi genetik tersusun teratur di dalam satu deretan secara linear dan
lurus beraturan, tidak berselang-seling berdempet atau berdampingan dan membentuk
struktur yang disebut DNA. Kromosom adalah struktur pembawa gen yang mirip
benang dan terdapat di dalam inti sel.
3.
Pembelahan
sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Pembelahan
mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik, terdiri
dari interfase, profase, metafase, anafase, telofase. Sedangkan, pembelahan
meiosis merupakan pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid (2n)
menghasilkan 4 sel anakan haploid (n), terdiri dari tahap meiosis I,
interkinesis, dan tahap meiosis II .
B. Saran
Untuk dapat menentukan
pewarisan sifat yang baik, maka kita harus mengetahui lebih dalam tentang
hereditas pada manusia. Kita harus mengerti dan mampu menjelaskan alur dari
hereditas agar kita dapat lebih memahami hereditas itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Pembelahan Sel dan Pewarisan Sifat. http://pembelahan-sel-dan-pewarisan-sifat//2013/08/.html.
Diakses pada tanggal 10 September 2013.
Rasidin, Didin. 2012. Pewarisan Sifat pada Manusia. http://pewarisan-sifat-pada-manusia//2012/02/.html.
Diakses pada tanggal 10 September 2013.
Riandari, Henny.
2007. Sains Biologi. Solo. Tiga
Serangkai
Suryo. 1995. Sitogenetika. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar