1.
Deskriptif
Pengertian penelitian
deskriptif adalah
salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian Deskriptif ini juga
sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak
melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan penelitian metode deskriptif,
memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji
hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas
universal.
Contoh : Studi Perkembangan (Developmental Study) banyak
dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang
berkaitan dengan tingkah laku. Sasaran penelitian perkembangan pada umumnya
menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam
penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang
utamanya membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek
yang diteliti.
Variabel
yang digunakan dalam penelitian deskriptif adalah variabel dependent.
Penelitian deskriptif dimasukkan dalam variabel dependent karena penelitian
deskriptif tidak memanipulasi objek yang ditemukan.
2.
Studi kasus
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial.
Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan
pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian
yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam
melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi,
dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam
tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya.
Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
Pendapat
Contoh: melakukan penelitian
dengan studi multi kasus terhadap beberapa pusat informasi dengan tujuan
mengetahui kebiasaan mereka dalam menggunakan informasi untuk keperluan
sehari-hari.
3.
Kausal komparatif
Penelitian
Kausal-Komparatif (Causal-Comparative Research). Tujuan
dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal
ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu
kini dalam kondisi yang dikontrol.
Contoh:
1.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang menjadi ciri-ciri
pribadi yang gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan dengan menggunakan
data yang berwujud catatan-catatan yang ada pada perusahaan asuransi.
2.
Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang
berkaitan dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara
menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar
yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan berada di
kelas VI SD.
Variabel yang
digunakan dalam penelitian kausal komparatif adalah variabel independen, karena
penelitian kausal komparatif digunakan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat.
4. Korelasional
Pengertian penelitian
korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan
dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk
mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable. Penelitian korelasional
menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan. penelitian korelasi
mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak
menggunakannya :
1.
Penelitian korelasi tepat jika
variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan
mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
2.
Memungkinkan variabel diukur
secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3.
Memungkinkan peneliti mendapatkan
derajat asosiasi yang signifikan.
Contoh: Hubungan yang
signifikan antara pengunaan teknik mendongeng dengan kemampuan pemahaman bahan
bacaan di SMP BBB Antaberanta
5.
Eksperimen sungguhan
Penelitian eksperimen sungguhan
adalah eksperimen ini perlakuannya sengaja dibuat akan dikenakan pada objek
penelitian dengan kata lain kondisi objek penelitian sengaja dirubah dengan
memberikan perlakuan tertentu dan mengontrol variabel lain secara cermat selama
jangka waktu tertentu. Tujuan
penelitian eksperimen sungguhan adalah: untuk menyelidiki kemungkinan saling
hubungan sebab-akibat.
Contoh: Penelitian untuk menyelidiki
pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid kelas 3 SMA sebagai
fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf intelegensi murid (tinggi,
sedang, rendah).
Variabel yang digunakan dalam penelitian eksperimen sungguhan adalah
variabel moderator, dimana variabel ini menentukan apakah penelitian tersebut
mengubah hubungan antara variabel bebas ato variabel terikat dan penelitian ini
juga bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat.
6.
Eksperimen semu
Rancangan penelitian eksperimen semu
(quasi experiment) adalah rancangan penelitian eksperimen yang belum memenuhi
persyaratan rancangan penelitian eksperimen sesungguhnya (true experiment). Hal
ini banyak dialami pada penelitian bidang-bidang sosial. Karena keterbatasan
yang ada, tidak bisa memberikan kontrol perlakuan sepenuhnya atau tidak bisa
mengadakan pemilihan subyek secara random. Misalnya, dalam penelitian penerapan
metode mengajar tertentu terhadap siswa, tidak memungkinkan mencampur siswa
untuk mengambil sampel secara random..
Contoh:
a.
Rancangan dengan Pemasangan Subjek
melalui Tes Akhir dan Kelompok Kontrol.
b. Rancangan
dengan pemasangan Subjek melalui Tes Awal – Tes Akhir dan Kelompok Kontrol.
c. Rancangan
Tiga Perlakuan dengan Pengaruh Imbangan. Dalam rancangan ini peneliti
meneliti tiga kelompok.
d. Rancangan
Rangkaian Waktu. Rancangan ini secara aktual
merupakan suatu ketelitian dari rancangan satu kelompok pretest-postes.
e. Rancangan
Faktorial, rancangan ini melibatkan dua atau
lebih variabel bebas dan sekurangnya satu yang dimanipulasi oleh peneliti.
7.
R & D
Penelitian
dan pengembangan atau litbang. Research and Development, R&D adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tertentu. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut
supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk
menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat
longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai
oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan
produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan
telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua
produk teknologi seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan
gedung bertingkat, dan alat-alat rumah tangga yang moderndiproduk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian metode
penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu social
seperti psikologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan lain-lain.
Contoh: Strategi R & Penelitian dan pengembangan banyak digunakan
untuk mengembangkan bahan ajaran, media pembelajaran serta manajemen
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran,
proses atau pelaksanaan pembelajaran, desain atau perencanaan pembelajaran.
8. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi
pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah
pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan
atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang
bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi
sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan ini di kalangan pendidikan
dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research), atau bila yang melakukan tindakan adalah
kepala sekolah atau pimpinan lain maka tetap saja disebut penelitian tindakan.
Contoh: program inservice training untuk menguji coba
inovasi suatu metode mengajar membantu para konselor agar bekerja lebih
hati-hati dengan anak-anak putus sekolah, untuk mengmbangkan program eksplorasi
dalam pencegahan kecelakaan pada kursus pendidikan pengemudi.
Variabel
penelitian dibedakan menjadi:
1. Variabel
bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan
atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih
oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau
diamati.
2. Variabel
terikat atau variabel tergantung (dependent variables).
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang
diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu
faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang
diperkenalkan oleh peneliti.
3. Variabel
Moderator
Variabel moderator adalah faktor-faktor atau
aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat.
4. Variabel
Kontrol
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi
sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel
yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping
strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan
tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini
dianggap sebagai variabel kendali.
5. Variabel
intervening
Adalah yang tidak pernah diamati
dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel terikat dan bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar