KONSEP
SPESIES
Kata spesies dalam bahasa Latin berarti “jenis” atau “penampilan”. Dari hasil penelitian para
ahli biologi yang membandingkan morfologi (bentuk tubuh), fisiologi,
biokimia dan sekuens DNA, umumnya
memastikan bahwa spesies yang berbeda secara
morfologis memang merupakan kelompok-kelompok diskret,
dengan banyak perbedaan selain perbedaan morfologis.
1. Konsep
spesies biologis:
ü
Spesies biologis adalah sekelompok
populasi yang anggota-anggotanya berpotensi saling mengawini satu sama lain dan
menghasilkan keturunan yang viable dan fertile, namun tidak bisa berbuat
demikian dengan anggota dari spesies lain.
ü
Konsep spesies biologis menekankan isolasi
reproduktif melalui penghalang prazigotik dan pascazigotik yang memisahkan lungkang
gen
2. Karena
konsep spesies biologis memiliki keterbatasan, maka para ahli menggunakan
konsep-konsep spesies lain yang menekankan pada kesatuan di dalam spesies, misalnya:
ü
Konsep spesies morfologis, mencirikan
spesies berdasarkan bentuk tubuh dan sifat structural lain. Keuntungan dari
konsep ini yaitu dapat diterapkan pada organisme aseksual dan seksual, berguna
bahkan tanpa informasi tanpa besarnya aliran gen. Kerugiannya adalah berstandar
pada kriteria yang subjektif, peneliti mungkin tidak sepakat tentang ciri struktural
mana yang dipakai untuk membedakan spesies.
ü
Konsep spesies ekologis, memandang
spesies berdasarkan relung (niche)
ekologisnya, keseluruhan interaksi dari anggota spesies dengan kompenen tidak
hidup maupun hidup dari lingkungannya. Konsep ini dapat mengakomodasi aseksual
maupun seksual, menekankan peran seleksi alam disruptif ketika organisme
beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
ü
Konsep spesies filogenetik,
mendefinisikan spesies sebagai kelompok terkecil dari individu-induvidu yang
memiliki nenek moyang yang sama, membentuk satu cabang pada pohon kehidupan.
Analisis dalam konsep ini dapat membedakan kelompok-kelompok individu yang
cukup berbeda untuk dianggap sebagai spesies terpisah. Kesulitan untuk
menerapkan konsep spesies ini adalah penentuan derajat perbedaan yang
diperlukan untuk mengindikasi spesies yang terpisah.
Spesiasi merupakan suatu proses pemisahan satu spesies
menjadi dua spesies atau lebih spesies dan merupakan penyebab keanekaragaman
hayati, menghasilkan spesies baru yang berbeda dari spesies yang sudah ada
secara berulang-ulang. Spesiasi tidak hanya menjelaskan mengenai perbedaan-perbedaan
diantara spesies, namun juga persamaan diantara spesies sebagai kesatuan hidup.
Ketika satu spesies memisah, spesies yang dihasilkan memiliki banyak kesamaan
karakteristik karena mereka diturunkan dari spesies nenek moyang. Spesiasi juga
membentuk jembatan konseptual antara mikroevolusi yaitu perubahan frekuensi
alel dari suatu populasi seiring waktu, dan makroevolusi yaitu pola yang luas
dari evolusi melalui rentang waktu yang lama.
PENYEBAB
MIKROEVOLUSI
Adanya
peristiwa yang terjadi berkali-kali, perbedaan-perbedaan kecil diantara
organisme-organisme dapat terakumulasi, sehingga terbentuklah kelompok baru
organisme. Mikroevolusi adalah suatu bentuk perubahan atau evolusi dalam skala
yang kecil.
Penyebab
mikroevolusi sesuai dengan prinsip Hardy-Weinberg yaitu:
1. Tidak
ada mutasi. Dengan cara mengubah alel-alel atau (dalam perubahan berskala
besar) menghapuskan atau menduplikasi keseluruhan gen, mutasi memodifikasi
lungkang gen.
2. Perkawinan acak. Jika individu kawin menuruti pilihan
tertentu dalam suatu subset populasi, misalnya dengan kerabat dekatnya sendiri
(perkawinan sanak, inbreeding), pencampuran gamet secara acak tidak terjadi,
dan frekuensi genotype berubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar