Nama : Julistin Cahyani Salmon
NIM : 1114040020
Kelas : A (Pendidikan Biologi)
Ada
4 macam skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval
dan skala rasio:
A.
Skala Nominal
Adalah skala yang semata-mata hanya
untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Skala
pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan
area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka
sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka
statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa dua
pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol
angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka
2.
B.
Skala Ordinal
Adalah skala ranking, di mana kode
yang diberikan memberikan urutan tertentu pada data, tetapi tidak menunjukkan
selisih yang sama dan tidak ada nol mutlak. Skala pengukuran ordinal memberikan
informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek
atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala
nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan
informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang
tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa peringkat
misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju
dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5.Angka-angka ini hanya merupakan simbol
peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
C.
Skala Interval
Skala pengukuran yang mempunyai
selisih sama antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain, tetapi tidak
memiliki nilai nol mutlak. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang
dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain,
yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat
besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan
lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka
yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya
dijumlahkan atau dikalikan.
Contoh:
Jawaban pertanyaan menyangkut
frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke
Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka
1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
D.
Skala Ratio
Adalah skala pengukuran yang paling
tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol
mutlak. Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh
skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai
0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio
biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu
dengan lainnya.
Contoh:
Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya
70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar