“MAKALAH PENGETAHUAN
LINGKUNGAN”
DAMPAK PEMBANGUNGAN TERHADAP
LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
ASWAL SALEWANGENG
MUSTAQIM
MUHAMMAD RASUL
A. LINN
SRI MARELLO
INDA ROSALINA
NURUL FADHILA FENDY
RIKA RESKY M.
LUTHFI
NURLILFANNA
NURFAIDAH
UMMUL ASMA AZIS
FAUZIAH
JULISTIN CAHYANI SALMON
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun
yang lalu, lingkungan di sekitar kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya
lahan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah
menjadi pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan
pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang luas bagi
kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan
berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya,
hingga berujung pada pemanasan global.
Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab
pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah
kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan
yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin
banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang
menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin menjamur.
Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang ikut menambah
jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan yang ramah terhadap lingkungan,
dan saling menguntungkan antara
kehidupan manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar
kita tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .
Oleh karena itu, kami membuat makalah ini,
agar dapat membantu pembaca agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang
dapat ditimbulkan dengan pembangunan yang asal-asalan yang tidak memperhatikan
kondisi lingkungan sekitar. Kami berharap pembaca sadar akan pentingnya
pembangunan yang ramah akan lingkungan, mengingat sangat sulit bagi kita untuk
menghentikan laju pertumbuhan penduduk yang menjadi salah satu faktor
pembangunan yang masih berlangsung sekarang, kita hanya dapat melakukannya
dengan melakukan pembangunan yang ramah dengan lingkungan. Maka dari itu, kami
menuliskan pula beberapa solusi yang akan membantu kita dalam melakukan
pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan baik untuk kehidupan manusia itu
sendiri.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini
antara lain:
1.
Apakah
dampak pembangunan terhadap Ekosistem?
2.
Apakah
dampak pembangunan terhadap stuktur tanah?
3.
Apakah
dampak pembangunan terhadap perubahan iklim?
4.
Apakah
dampak pembangunan terhadap tata ruang?
5.
Apakah
dampak pembangunan terhadapa lingkungan sosial?
6.
Apakah
dampak pembangunan terhadap keadaan ekonomi ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu:
1.
Mengetahui
dampak pembangunan terhadap ekosistem.
2.
Mengetahui
dampak pembangunan terhadap struktur tanah.
3.
Mengetahui
dampak pembangunan terhadap perubahan iklim.
4.
Mengetahui
dampak pembangunan terhadap tata ruang.
5.
Mengetahui
dampak pembangunan terhadap lingkungan social.
6.
Mengetahui
dan merealisasikan solusi dalam permasalahan pembangunan terhadap lingkungan
sekitarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Pembangunan Terhadap Ekosistem
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut
kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan
sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam
tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak
memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan
sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan
dampak terhadap sumberdaya alam.
PENGERTIAN
LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
biotik (benda hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan abiotik (benda mati). Seringkali lingkungan
yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial.
Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian seseorang.
LINGKUNGAN
HIDUP
Secara khusus, kita sering menggunakan istilah
lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23
Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1.
Unsur
hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2.
Unsur
Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3.
Unsur
Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari
hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
KERUSAKAN
LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan
lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kerusakan
Lingkungan Hidup akibat Peristiwa Alam.
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher
yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang
dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.
2.
Kerusakan
Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia.
Manusia
sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke
bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang
dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi
berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Contohnya:
a.
Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan).
b.
Perburuan
liar.
c.
Merusak
hutan bakau.
d.
Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman.
e.
Pembuangan
sampah di sembarang tempat.
f.
Bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS).
g.
Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Dampak
pembangunan
a.
DAMPAK
POSITIF
1.
Menambah
penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
2.
Perindustrian
menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
3.
Perindustrian
memperbesar kegunaan bahan mentah.
4.
Usaha
perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5.
Mengurangi
ketergantungan Negara pada luar negeri.
6.
Dapat
merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industri.
b.
DAMPAK
NEGATIF
1.
Limbah
industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2.
Asap-asap
pabrik menimbulkan polusi udara.
3.
Akibat
dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang,manusia
dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
4. Penurunan kualitas lingkungan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan
pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya
kualitas lingkungan.
Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan
hidup telah menimbulkan berbagai masalah berikut :
1.
Mutasi
Gen.
Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan
kimia gen) atau kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka
(diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan. Hal ini
dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan. Agar suatu species tidak
mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk menyesuaikan diri terhadap timbulnya
suatu perubahan.
2. Dampak rumah kaca
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua
hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek
rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.
Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu
permukaan bumi yang akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat
ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di
atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah
kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga
akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan
terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
3.
Hujan
asam
Istilah
Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan asam tidaklah tepat,
yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan asam harus diwaspadai karena
dampak yang ditimbulkan bersifat global dan dapat menggangu keseimbangan
ekosistem. Hujan asam memiliki dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun
juga pada lingkungan abiotik.
4.
Pencemaran
air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Manfaat
terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air
adalah terjadinya banjir, erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber
penyakit, tanah longsor, dapat merusak ekosistem sungai.
Solusi
dari dampak Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan
yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Upaya
pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas
manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan
berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan
adalah sebagai berikut:
1.
Menjamin
pemerataan dan keadilan.
2.
Menghargai
keanekaragaman hayati.
3.
Menggunakan
pendekatan integratif.
4.
Menggunakan
pandangan jangka panjang.
Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat
berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
1.
Pelestarian
tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan).
2.
Pelestarian
udara
Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1).
Menggalakkan penanaman pohon atau pun
tanaman hias di sekitar kita.
2).
Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon.
3.
Pelestarian
hutan
Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan.
1).
Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2).
Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3).
Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4).
Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5).
Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
4.
Pelestarian
laut dan pantai
Upaya untuk melestarikan laut dan
pantai dapat dilakukan dengan cara:
1)
Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2)
Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)
Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4)
Melarang
pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
5.
Pelestarian
flora dan fauna
Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya
adalah:
1)
Mendirikan
cagar alam dan suaka margasatwa.
2)
Melarang
kegiatan perburuan liar.
3)
Menggalakkan
kegiatan penghijauan
B. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP
STRUKTUR TANAH
Aspek lingkungan adalah
dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi sebagai alat penjaga dan penyelaras
pola pembangunan, terutama dari peran lingkungan yang mensejahterakan dan
melindungi kehidupan manusia. Setidaknya pembangunan berkelanjutan mensyaratkan
3 aspek pembangunan yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial budaya, dan
lingkungan, yang ketiganya harus terimplementasikan di dalam program
pembangunan negara-negara di dunia.
Tanah secara umum merupakan suatu benda alami
heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai
sifat serta perilaku yang dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang
bebas yang menduduki sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat
sebagai akibat pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada
relief tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung,
tanah merupakan unsur yang penting dalam Geografi.
1.
Sifat
fisika tanah
Meliputi kandungan air, bobot isi, tekstur,
struktur, konsistensi, agregat, permeabilitas tanah, infiltrasi, tata air dan
udara, warna, temperature.
a.
Sifat fisik jelek: struktur tanah pejal, pengolahan tanah
yngg berat, drainase jelek/sering tergenang, porositas rendah sehingga tata air
dan udara jelek, warna tanah terang / pucat.
b.
Sifat fisik baik: Struktur tanah yg gembur, tekstur
lempung, tata air dan udara yang seimbang sehingga drainase baik, porositas =
30 – 50 %, permeabiliats sedang – cepat, warna tanah kehitama/ gelap.
c. Sifat
kimia tanah
Meliputi reaksi tanah (pH Tanah), ketersediaan unsur
hara, kandungan bahan organik, kandungan Al, kejenuhan basa (KB), kapasitas
Tukar kation (KTK). Unsur hara unsur-unsur kimia dalam tanah yang
diperlukan sebagai makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya.
d. Sifat
Biologi Tanah
Tanah dengan nilai produktivitas tanah yang tinggi,
tidak hanya terdiri dari komponen-komponen padat, cair dan udara saja. Tapi
harus mengandung jasad hidup tanah yang cukup. Karena jasad hidup memegag
peranan penting dalam proses-proses pelapukan / dekomposisi bahan organic
tanah, sehingga unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam segumpal tanah
yang subur akan di jumpai bermacam-macam organisme hidup.
Dalam 1 gram tanah : (Berat 90 – 136 kg/ha)
0,3 – 95 juta bakteri
7500 – 1 juta cendawan
500.000 – 1 juta protozoa
100.000 – 500.000 amoeba
80 – 1000 golongan ciliates
Dampak
Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah
1.
Erosi.
2.
Kekeruhan
tanah
3.
Hilangnya
unsur hara
4.
Terakumulasinya
zat pencemar dalam tanah
5.
Terganggunya
kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan
Faktor
dan proses terjadinya kerusakan tanah
Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses
alam yang berjalan tidak seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi
oleh adanya pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali.
Pembangunan gedung-gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan/tangkapan
hujan serta pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi kapasitas
maksimal kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak terjadinya
banjir dimana air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi
suatu aliran permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang
pada akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang
tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna
mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan
menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam.
Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga
dipicu oleh akibat adanya pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat
pencemar. Pembangunan infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang
tidak memperhatikan dan kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering kali
menimbulkan pencemaran termasuk juga pencemaran tanah oleh limbah yang
dihasilkan. Zat pencemar tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan
tanah. Tanah yang tercemar mengalami perubahan fisik, struktur, maupun
tekturnya. Selain itu juga akan berdampak pada kematian organisme yang
menggunakan tanah sebagai medium hidupnya sehingga produktifitas ekosistem
menurun. Dampak bagi manusia terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan
yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kesehatan.
Akibat
masalah kerusakan dan pencemaran tanah
1.
Pencemaran
dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya tingkat kesehatan
masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat pencemar yang ada
2.
Menurunnya
angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah yang terjadi.
Contoh Dampak Pembangunan Kota
pada Air Tanah
Dalam cekungan Great Lakes,
sebagian besar debit air tanah terjadi langsung ke danau atau sungai
mereka. Kontaminan air tanah yang paling erat terkait dengan praktek
penggunaan lahan perkotaan: pestisida yang berlebihan dan penggunaan pupuk;
bocor tangki penyimpanan bawah tanah; rusak sistem septik pribadi, dan tumpahan
atau lindi dari situs industri, membuka tutup sumur dan garam jalan. Air
tanah juga berfungsi sebagai jalur untuk pencemaran bakteri dari pantai
perkotaan.
Solusi
Perbaikan Struktur Tanah
1. Menjaga dan memperbaiki lingkungan agar air baku tetap
tersedia adalah jalan keluar yang terbaik, bukan air kemasan.
2. Membangun sumur resapan atau bidang resapan
3. Tidak membuang sampah dan limbah di sungai dan kali
4. Membangun bangunan di sempadan sungai adalah cara
yang bisa dilakukan.
5. Memulihkan kembali vegetasi yang dapat menyerap air
hujan dan menyimpan air tanah
6. Menggunakan air secara hemat
7. Melakukan penanggulangan terhadap komponen bahan pencemaran tanah
8. Mendaur
ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa dipakai atau juga
bisa dijadikan hiasan dinding
9. Mengolah
limbah-limbah industri sebelum dibuang kesungai atau kelaut
10. Mengurangi
penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama
seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos
C.
Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca
1.
Pengertian iklim, cuaca dan perubahan iklim
Beberapa definisi cuaca adalah :
1.
Keadaan
atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk perubahan, perkembangan
dan menghilangnya suatu fenomena.
2.
Keadaan
variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam selang waktu yang
pendek.
3.
Keadaan
atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu,
tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan, disuatu tempat atau
wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam, hari, bulan, musim, tahun).
4.
Ilmu
yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.
Sedangkan
iklim didefinisikan sebagai berikut
:
1.
Sintesis
kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan
pada setiap saatnya.
2.
Konsep
abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah
selama kurun waktu yang panjang.
3.
Peluang
statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.
4.
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut
klimatologi.
Perubahan
iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka waktu berdekade ke
jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan perubahan dalam rata-rata
kondisi iklim, dapat mennyebabkan perubahan iklim yang berkondisi ekstrim, atau
setiap bagian dalam iklim. Dengan kata lain perubahan iklim merupakan perubahan
musiman jangka panjang dalam pola suhu.
Penyebab
Perubahan Iklim
Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah
manusia sendiri. Kegiatan-kegiatan manusia seperti konsumsi energi,
meningkatnya industri dan transportasi, dan pembukaan lahan baru merupakan
pemicu awal dari perubahan iklim.
Dampak
Perubahan Iklim
1.
Meningkatnya
suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang.
2.
Mengakibatkan
gunung es mencair.
3.
Panen
gagal, yang hingga tahun 2050 membuat 130 juta penduduk dunia terutama di Asia
akan mengalami kelaparan.
4.
Permukaan
laut meningkat,
5.
Lenyapnya
beberapa spesies,
6.
Bencana
nasional yang makin meningkat.
Faktor faktor yang mempengaruhi
iklim di Indonesia, yaitu
1.
Perairan laut Indonesia
Indonesia adalah
negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas, sehingga terbentuk iklim
laut yang sangat berpengaruh di Indonesia.
2.
Topografi
Indonesia
memiliki topografi wilayah yang sangat bervariasi seperti dataran rendah,
dataran tinggi, dan pegunungan yang memiliki suhu yang berbeda-beda. Keadaan
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan iklim secara vertikal seperti iklim
panas, sedang, sejuk, dan dingin.
3.
Letak Astronomis
Posisi wilayah
Indonesia secara Astronomis berada di antara 6º Lintang Utara – 11º Lintang
Selatan dan 95º – 141º Bujur Timur. Keberadaan wilayah Indonesia dalam posisi
ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan matahari yang bersinar
sepanjang tahun.
4.
Letak Geografis
Indonesia
berada di antara benua Asia dan Australia sehingga menjadi tempat perlintasan
arah angin yang berubah setiap enam bulan. Hal ini menyebabkan terjadinya dua
musim di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Angin dari benua
Australia yang kering menyebabkan musim kemarau, sedangkan angin yang bertiup
dari Samudera Pasifik melewati Laut Cina Selatan yang basah menyebabkan musim
penghujan di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, iklim di Indonesia juga
dipengaruhi oleh iklim musim.
2.
Hubungan Pembangunan dan Iklim
Secara
umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca. Rumah yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa digunakan
untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan berfungsi untuk
menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas juga terjadi pada bumi, di mana radiasi
yang dipancarkan oleh matahari, menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi.
Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek, menembus atmosfer
bumi dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi.
Setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke
atmosfer. Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di atmosfer bumi.
Karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian terjadi akumulasi
radiasi matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin
hangat. Peristiwa alam ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena
peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.
3.
Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan
1.
Perubahan
karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari kegiatan tersebut
adalah perubahan unsur iklim.
2.
Adanya
gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat gerakan angin. Angin
yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-partikel (polutan, debu, asap
kendaraan dan sebagainya) dan partikel-partikel ini berfungsi sebagai inti
kondensasi.
3.
Pembangunan
gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan memantulkan radiasi panas dari
matahari, sehingga daerah sekitar gedung ini akan mengalami peningkatan panas.
4.
Contoh perubahan iklim dan perubahan cuaca
Contoh
perubahan cuaca: perubahan harian dalam temperatur, kelembaban, angin, dll. Contoh perubahan iklim: musim
(dingin, panas, semi, gugur, hujan dan kemarau) dan gejala alam khusus (seperti
tornado dan banjir). Contoh perubahan cuaca ekstrim panas yang diluar biasanya,
hujan yang disertai angin kencang, angin puting beliung atau gelombang laut
yang tinggi.
Solusi
mengenai dampak pembangunan terhadap perubahan iklim
Upaya-upaya pembangunan yang dilakukan dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu upaya mitigasi dan upaya adaptasi :
1.
Upaya
Mitigasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon dan
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer yang berpotensi
menipiskan lapisan ozon. Untuk itu, upaya mitigasi terutama difokuskan untuk 2
(dua) sektor, yaitu : (1) sektor kehutanan sebagai sumber mekanisme carbon sink
(pemeliharaan hutan berkelanjutan, pencegahan deforstasi dan degradasi hutan,
pencegahan illegal logging, pencegahan kebakaran hutan dan lahan); serta (2)
sektor energi untuk mengurangi emisi GRK yang berasal dari pembangkitan energi,
transportasi, industri, perkotaan dan lahan gambut.
2.
Upaya
Adaptasi merupakan tindakan penyesuaian sistem alam dan sosial untuk menghadapi
dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut akan sulit memberikan
manfaat secara efektif apabila laju perubahan iklim melebihi kemampuan
beradaptasi. Upaya ini bertujuan untuk : (1) mengurangi kerentanan
sosial-ekonomi dan lingkungan yang bersumber dari perubahan iklim, (2)
meningkatkan daya tahan (resilience) masyarakat dan ekosistem, sekaligus (3)
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (mengentaskan kemiskinan).
Beberapa
langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan Umum dalam melakukan
mitigasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak perubahan iklim, antara lain :
1.
Mendorong
perwujudan 30 % dari luas wilayah kota untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam
rangka pengendalian iklim mikro, serta pengalokasian lahan parkir air dan
resapan.
2.
Mendorong
perwujudan 30 % dari luas Daerah aliran Sungai (DAS) untuk hutan lindung dan
kawasan konsrvasi dalam rangka pengendalian fungsi ekosistem.
3.
Mengarahkan
pembentukan struktur dan pola ruang kawasan perkotaan yang lebih efisien
(menghindari terjadinya urban/sub-urban sprawling).
4.
Menorong
pemanfaatan transportasi publik untuk mendukung kebutuhan pergerakan orang dan
barang/jasa/logistik yang dituangkan dalam produk-produk RTRW.
5.
Langkah
strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan Umum dalam melakukan
adaptasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak perubahan iklim, antara lain:
6.
Mengendalikan
terjadinya urbanisasi masif (termasuk industrialisasi) dan migrasi dari kawasan
perdesaan ke kawasan perkotaan.
7.
Mengendalikan
pertumbuhan kota-kota besar yang berada pada kawasan rawan bencana iklim
(tsunami, kenaikan muka air laut, banjir repetitif, serangan angin
topan/siklon, dsb).
8.
Meningkatkan
kapasitas adaptasi kota/kabupaten/kawasan dengan mengutamakan kearifan local.
D. DAMPAK
PEMBANGUNAN TERHADAP TATA RUANG
Kebijakan nasional penataan ruang secara formal
ditetapkan bersamaan dengan diundangkannya undang-undang nomor 24 tahun 1992 tentang penataan ruang
[uu 24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan undang-undang nomor 26 tahun
2007 [uu 26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata
ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan
kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun, setelah lebih dari
25 tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang masih belum
memenuhi harapan. Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang belakangan ini
sedang berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan daya dukung
lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan makin terlihat secara
kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan perdesaan.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan
ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan.
Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu,
penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU
26/2007 menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan
baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya
kualitas rencana tata ruang wilayah.
Peningkatan aktivitas pembangunan membutuhkan ruang yang semakin besar dan
dapat berimplikasi pada perubahan fungsi lahan/kawasan secara signifikan. Euphoria otonomi daerah yang lebih berorientasi pada peningkatan pendapatan asli
daerah (PAD) juga memotivasi pertumbuhan penyediaan sarana dan prasarana di
daerah, yang faktanya menyebabkan peningkatan pengalihan fungsi ruang dan
kawasan dalam jangka panjang. Di antara kenyataan perubahan lahan dapat ditemui
pada pembangunan kawasan perkotaan yang membutuhkan ruang yang besar untuk
menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana permukiman, perkantoran,
perindustrian, pusat-pusat perdagangan (central business district, CBD) dan
sebagainya. Demikian halnya pada pola perubahan kawasan seperti kawasan hutan
menjadi lahan pertanian atau perkebunan, yang menyebabkan penurunan fungsi
hutan sebagai kawasan penyangga, pemelihara tata air, pengendali perubahan
iklim mikro dan sebagainya. Perubahan fungsi ruang kawasan meyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan, seperti terjadinya pencemaran, kemacetan,
hilangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau, serta terjadinya berbagai
bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan dan sebagainya. Pemanfaatan
sumberdaya ruang juga dapat memicu perbedaan persepsi dan persengketaan tentang
ruang, seperti munculnya kasus-kasus persengketaan batas wilayah pada berbagai
daerah dan juga internasional. Hal tersebut seolah-olah menunjukkan adanya trede
off antara perkembangan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.
Permasalahan konflik antara perkembangan ekonomi
dengan kelestarian lingkungan semakin jelas terlihat dewasa ini pada hal dalam
penataan ruang kebijakan-kebijakan telah mengakomodasi prinsip-prinsip utama
menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti
prinsip-prinsip keterpaduan, keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai permasalahan- permasalahan dalam
penataan ruang dan solusi-solusi yang dapat digunakan untuk melakukan
harmonisasi pemanfaatan sumber daya alam, lahan dan perkembangan aspek
sosial-ekonomi dalam penataan ruang. Pada dasarnya pengembangan wilayah adalah
usaha pembangunan daerah yang memperhitungkan keterpaduan program sektoral
seperti pertanian, pertambangan, aspirasi masyarakat dan potensi loin dengan
memperhatikan kondisi lingkungan. Pembangunan industri dasar berorientasi pada
lokasi tersedianya sumber pembangunan lain. Pada umumnya lokasi industri dasar
belum tersentuh pembangunan, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif
bahkan masih bersifat alami. Adanya pembangunan industri ini akan mengakibatkan
perubahan lingkungan seperti berkembangnya jaringan infra struktur dan akan
menumbuhkan kegiatan lain untuk menunjang kegiatan yang ada.
Pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif
terhadap lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan,
telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi
manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi langsung
dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila
pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti
konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya
alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya
merugikan masyarakat.
Pembangunan industri pada gilirannya membentuk suatu
lingkungan kehidupan zona industri. Dalam zona industri kehidupan masyarakat
makin berkembang; zona industri secara bertahap dilengkapi pembangunan sektor
ekonomi lain seperti peternakan, perikanan, home industry, dan pertanian
sehingga diperlukan rencana pembangunan wilayah berdasarkan konsep tata ruang.
Tujuan rencana tata ruang ini untuk meningkatkan
asas manfaat berbagai sumberdaya yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan
fungsi perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi
pertanian, fungsi pemukiman dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap unsur dalam
lingkungan artinya meningkatkan dampak positif semaksimum mungkin sedangkan
dampak negatif harus ditekan sekecil mungkin. Konsepsi pembangunan wilayah
dengan dasar tata ruang sangat dibutuhkan dalam upaya pembangunan industri
berwawasan lingkungan.
Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian
sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air
dan tanah). Berikut ini disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi
fosil terhadap manusia dan lingkungan:
Dampak Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi
fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain
karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang
menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Emisi NOx
(Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari
konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar
fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari
proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik).
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas
karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah
kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan
pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah)
yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut
dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Emisi CH4
(metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas
bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana.
Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang
paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.
Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk
mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh
minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.
Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan
dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker
minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya
pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat
diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan
lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining).
Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa
lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut
digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu
definisi yang menekankan pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven)
dan pendekatan keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi
pertama, KLHS berfungsi untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari
suatu kebijakan, rencana atau program pembangunan. Sedangkan definisi kedua,
menekankan pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.
Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam
menuntun, mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap
lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan,
rencana dan program [KRP]. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan.
Oleh karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi
masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa menentukan substansi
RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa
dimanfaatkan sebagai instrument metodologis pelengkap (komplementer) atau
tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau
semua fungsi-fungsi diatas.
Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat
untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya. menciptakan
tata pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para pemangku
kepentingan.
Pendekatan
KLHS
Pendekatan KLHS dalam penataan
ruang didasarkan pada kerangka bekerja dan metodologi berpikirnya. Berdasarkan
literatur terkait, sampai saat ini ada 4 (empat) model pendekatan KLHS untuk
penataan ruang, yaitu :
1. KLHS dengan Kerangka Dasar
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe)
2. KLHS dilaksanakan menyerupai
AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada efek dan dampak yang ditimbulkan RTRW
terhadap lingkungan hidup. Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan
analisis telaahannya pada tiap hirarhi KRP RTRW.
3. KLHS sebagai Kajian Penilaian
Keberlanjutan Lingkungan Hidup (Environmental Appraisal)
4. KLHS ditempatkan sebagai
environmental appraisal untuk memastikan KRP RTRW menjamin pelestarian
fungsi lingkungan hidup, sehingga bisa diterapkan sebagai sebuah telaah khusus
yang berpijak dari sudut pandang aspek lingkungan hidup.
5.
KLHS
sebagai Kajian Terpadu/Penilaian Keberlanjutan (Integrated Assessment
Sustainability Appraisal)
Faktor Penyebab:
1. Lemahnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang
2. Lemahnya
kemampuan pengawasan dan pengendalian pembangunan baik oleh Pemerintah maupun
oleh masyarakat
3. Lemahnya
penegakan hukum
4.
Belum terciptanya semangat dan mekanisme kerjasama lintas
wilayah dalam pembangunan yang sinergis.
DAMPAK
POSITIF :
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
DAMPAK NEGATIF :
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
c. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
DAMPAK NEGATIF :
a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
Solusi :
1.
Penyelarasan
implementasi terhadap rencana pembangunan dengan rencana tata ruang melalui
mekanisme yang diatur didalam suatu kebijakan/peraturan.
2. Perlunya
sinkronisasi kebijakan antar sektor dan instansi pemerintahan secara hirarki
untuk mewujudkan keselarasan program pembangunan.
3. Mewujudkan
keterpaduan dan kerjasama pembangunan lintas provinsi dan lintas sektor untuk
optimasi dan sinergi struktur pemanfaatan ruang.
4. Perlunya
penyusunan rencana tata ruang yang berkualitas dan menyeluruh.
5. Produk rencana
tata ruang daerah harus dibuat sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah
yang selaras dengan visi dan misi daerah.
6. Ketegasan sanksi
dan ketetapan hukum sebagai alat yang digunakan untuk mengendalikan segala
bentuk pemanfaatan ruang.
7. Penyelenggaraan sosialisasi dalam rangka
memberikan informasi pentingnya peranan penataan ruang didalam pelaksanaan
program pembangunan kepada masyarakat.
8. Peningkatan manajemen kelembagaan penataan
ruang baik di Pusat maupun di daerah.
9. Mendorong kemitraan secara vertikal dan
horisontal yang bersifat kerjasama pengelolaan (co-management) dan kerjasama
produksi (co-production).
10.
Mewujudkan konsistensi dalam penyerasian rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan antar pemangku pemerintahan, baik pada tingkat legislatif maupun
eksekutif.
E. Dampak
Pembangunan terhadap lingkungan social
Pemahaman
terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan, berkonotasi ke depan atau ke
tingkat yang lebih tinggi. Pembangunan harus dipahami sebagai suatu proses yang
berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur
sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya percepatan
pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan, dan pemberantasan kemiskinan
absolut.
Pembangunan
juga telah didefinisikan sebagai pertumbuhan plus perubahan, yang merupakan
kombinasi berbagai proses ekonomi, sosial dan politik, untuk mencapai kehidupan
yang lebih baik (United Nations, 1972). Selain pengertian tersebut, Surna
(1992) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dalam mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk kelangsungan
hidup manusia. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia.
Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam,
baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan.
Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan
kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi
lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya
alam.
Pada hakekatnya ada tiga domain dalam pembangunan,
yaitu : domain ekonomi, domain sosial, dan domain ekologi. Himpunan bagian
yang saling beririsan antara domain tersebut menghasilkan tiga paradigma
pembangunan, yaitu:
(1)
pembangunan
sosial (social development);
(2)
pembangunan
berwawasan lingkungan (environmental development);
(3)
pembangunan
yang berpusatkan pada rakyat (people centered development).
Dampak
pembangunan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus
menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang
ingin dicapai.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan
di bidang industri. Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan
yang sangat banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.
Perubahan yang pesat dalam pembangunan industri
menimbulkan berkembangnya masyarakat yang semakin kompleks. Perubahan sosial
dirasakan di semua kegiatan kehidupan, baik sebagai dampak positif maupun
negatif. Dampak dari orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi dengan
mengembangkan industri sebagai basis pertumbuhan ekonomi, semakin dirasakan
dampak negatif terhadap lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.
Permasalahan lain yang dihadapi dalam menentukan
ruang lingkup analisis dampak lingkungan sosial, ialah bagaimana hubungan
antara berbagai aspek yang terkait dalam kegiatan pembangunan, baik dalam
tingkat konseptual maupun operasional. Riga (1990 :10) telah mengidentifikasi
suatu kerangka pemikiran yang melihat hubungan antara aspek-aspek yang terkait
dalam pembangunan, yang berasal dari gerakan indikator sosial dan berdasarkan
konsep kualitas hidup (quality of life) dan kemaslahatan sosial (well being).
Ada 6 aspek utama dalam Andal Sosial, yaitu :
(1) Aspek Sosio Budaya;
(2) Aspek Demografi;
(3) Aspek Ekonomi;
(4) Aspek Lingkungan Binaan;
(5) Aspek Lingkungan Alam;
(6) Aspek Proyek.
Dari 6 aspek/ komponen yang berkaitan, dalam Andal
sosial, komponen intinya adalah 3 komponen, yaitu sosio budaya, demografi, dan
ekonomi. Untuk dampak sosial dilihat hubungan intra-komponen inti dan hubungan
inter komponen inti dengan komponen proyek, lingkungan alam dan lingkungan
binaan, Dengan demikian, suatu Andal Sosial baru dianggap lengkap, bila dapat
menyajikan informasi mengenai dampak yang diperkirakan yang menyangkut komponen
inti tersebut. Informasi mengenai subkomponen tidak hanya yang bersifat
statistik. Analisis kualitatif diperlukan dengan mengidentifikasi : pertama,
kesempatan dan masalah sosial yang mungkin terjadi sebagai akibat suatu
kegiatan pembangunan, kebijakan, program ataupun proyek, dan kedua, infomasi
tentang masyarakat mana yang akan terkena dampak.
1. Komponen Sosio-Budaya :
a.
Organisasi
budaya dan cara hidup sehari-hari yang menyangkut jenis pranata yang ada dalam
suatu komunitas, adat-istiadat, norma dan tata-cara, dan pengelompokkan
masyarakat. Dilihat juga pola interaksi antar-subkomponen.
b.
Nilai,
sikap dan persepsi : baik antar-kelompok maupun mengenai kegiatan yang
direncanakan.
c.
Distribusi
kekuasan dan kehidupan politik : pembagian kekuasaan yang berlaku dalam
masyarakat tertentu serta pergeseran kekuasaan dalam masyarakat.
d.
Struktur
stratifikasi : berbagai stratifikasi menurut berbagai pranata yang ada,
misalnya struktur stratifikasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan agama
dalam suatu masyarakat.
e.
Peranan
dalam masyarakat, yang menyangkut juga masalah kesempatan peranan dan tingkat
spesialisasi yang ada dan diperlukan.
f.
Integrasi
atau keserasian : melihat proses sosial yang dapat memelihara, mencegah atau merusak
keserasian.
g.
Hubungan
dengan daerah, atau lokasi lainnya : keterkaitan yang ada antara masyarakat,
dimana kegiatan pembangunan akan diadakan, dengan masyarakat di luar lokasi
tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial, politik maupun ekonomi.
h.
Pranata
dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan subkomponen
organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan jaringan
hubungan dalam setiap pranata.
i.
Pengalaman
dengan perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat menangani perubahan
yang datang dari luar serta cara-cara penanganan perubahan.
j.
Masalah
Sosial : jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di masyarakat.
k.
Kesehatan
lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara hidup, penggunaan
sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.
l.
Penggunaan
sumber daya (produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi yang digunakan dalam
suatu kegiatan pembangunan dapat merubah pola konsumsi setempat yang
selanjutnya merubah cara hidup sehari-hari maupun penggunan lahan/tanah.
m.
Lingkungan
binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa dampak perubahan
persepsi, orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi sosial.
n.
Demografi
: peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak perubahan terhadap
struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan terutama terhadap hubungan
antara pendatang dan penduduk asli.
2. Komponen Kependudukan
a.
Jumlah
Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan semakin banyak
diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan pembangunan, semakin kecil
intensitas dampak sosial yang diperkirakan, karena proyek dapat menggunakan
tenaga kerja setempat.
b.
Kepadatan
penduduk dan komposisi penduduk di lokasi, untuk memperkirakan besaran dampak,
stress ataupun konflik, dari kegiatan pembangunan yang direncanakan.
c.
Jarak
lokasi dari pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa kota besar
lebih mudah dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.
d.
Keanekaragaman
penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin beraneka ragam penduduk di
suatu lokasi, semakin menjadi kurang menyolok kehadiran pendatang, karenanya
perbedaan pendatang dan penduduk asli berkurang. Dengan kata lain, diasumsikan
bahwa semakin beranekaragam semakin tinggi toleransi pada perubahan.
e.
Pola
perubahan penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia bagi
kegiatan pembangunan yang direncanakan.
3. Komponen Ekonomi
a.
Perubahan
Pendapatan, yang akan menyebabkan perubahan daya beli penduduk sehingga merubah
cara hidup sehari-hari.
b.
Daya
serap dan komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi,
a.
yang
mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat setempat.
b.
Perpajakan,
yang menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan perubahan karena
kegiatan pembangunan pada sistem atau pelaksanaan perpajakan akan membawa
dampak sosial
c.
Pola
kegiatan di setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat,
dan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat tersebut.
Kualitas
Lingkungan Hidup Sosial
Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan
pemberantasan kemiskinan merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu wilayah pembangunan selayaknya diikuti
dengan meningkatnya kualitas lingkungan hidup sosial dan berkurangnya penduduk
yang hidup di bawah garis kemiskinan, serta dapat teratasinya depresiasi sumber
daya alam dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari proses pembangunan.
Karena itu keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan perlu diketahui dan diperhitungkan secara
empiris dan objektif.
Perlunya menganalisis hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dengan kualitas lingkungan hidup sosial pada nasional maupun tingkat
regional (analisis spasial), didasarkan atas pertanyaan yang mendasar : “Apakah
pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, cenderung memperbaiki,
memperburuk atau tidak memberi pengaruh yang berarti atas kualitas sumber daya
manusia, masalah kemiskinan, dampak lingkungan sosial dan kualitas hidup
sosial?”.
Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan
pemberantasan kemiskinan merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di suatu wilayah pembangunan selayaknya diikuti
dengan meningkatnya kualitas hidup dan berkurangnya penduduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan. Karena itu keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan
pembangunan sosial perlu diketahui dan diperhitungkan secara empiris dan
objektif.
Gore (1984)
mengemukakan bahwa ada tiga masalah kebijakan yang umum terjadi di
negara-negara berkembang, yaitu: (1) ketimpangan regional dalam pembangunan;
(2) pesatnya perkembangan ibukota negara; dan (3) kesenjangan kota dan desa.
Karena itu, tujuan pembangunan regional, diarahkan untuk mengatasi kesenjangan
antar regional dan antar desa dan kota, serta menahan pertumbuhan ibukota
negara. Untuk itu, berbagai indikator dapat digunakan untuk mengukur
ketimpangan regional dan kesenjangan desa - kota, seperti : pendapatan per
kapita, kesempatan kerja, fasilitas sosial atau infrastruktur. Asumsi yang
digunakan yaitu pola spasial adalah fakta sosial dan masalah ekonomi. Dengan
demikian hubungan antara ketimpangan pertumbuhan ekonomi dan kualitas
lingkungan hidup sosial dalam konteks spasial di suatu wilayah, berkaitan
dengan pandangan tentang adanya hubungan antara permasalahan ekonomi dengan
fakta sosial yang dicerminkan melalui pola-pola spasial.
Dalam konteks
pembangunan, indikator kemajuan pembangunan yang umum digunakan yaitu
indikator-indikator ekonomi, seperti : Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), GNP/ PNB
per kapita, inflasi, dan sebagainya. Penyempurnaan penggunaan indikator
ekonomi, seperti GNP/ PNB per kapita sebagai ukuran pembangunan, yaitu
ditambahkan dengan indikator yang menggambarkan pemerataan pembagian pendapatan
dan tingkat ketimpangan sebaran pendapatan. Jika didasarkan atas
indikator-indikator ekonomi, dapat diketahui seberapa jauh pertumbuhan ekonomi
yang pesat di suatu wilayah pembangunan diikuti semakin tingginya pemerataan
pembangunan yang dilihat dari pemerataan pembagian pendapatan maupun semakin
rendahnya tingkat ketimpangan sebaran pendapatan.
Dengan semakin berkembangnya indikator-indikator
pembangunan sosial, yang lebih menekankan kepada aspek kualitas hidup manusia,
maka banyak kritik ditujukan kepada indikator-indikator ekonomi tersebut
diatas. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan adanya
inkonsistensi antara hasil pembangunan yang dicapai menurut indikator ekonomi,
seperti pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita; dengan penurunan jumlah
penduduk miskin atau peningkatan kualitas hidup penduduk.
DAMPAK
POSITIF
1.
Menambah
penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran
2.
Perindustrian
menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.
3.
Perindustrian
memperbesar kegunaan bahan mentah
4.
Usaha
perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5.
Mengurangi
ketergantungan Negara pada luar negeri.
6.
Dapat
merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
DAMPAK
NEGATIF
1.
Limbah
industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara
2.
Asap-asap
pabrik menimbulkan polusi udara.
3.
Akibat
dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia
dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan
yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah
atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari
balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan
lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi
terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan
makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan
ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering
disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan
faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama
Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan
kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a.
Gagasan
kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b.
Gagasan
keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan
keadilan
b. Menghargai keanekaragaman
hayati.
c. Menggunakan pendekatan
integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka
panjang.
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi
masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
Upaya Pelestarian Lingkungan
Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan
hidup antara
lain:
a.
Pelestarian tanah
(tanah datar, lahan miring/perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena
tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun
terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.
Pelestarian udara
Udara
merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas
memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam
gas, salah satunya oksigen.
Udara
yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau
pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2.
2)
Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan
cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan
kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara
adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas
freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali
sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar
ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c.
Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung
sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan
kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan
salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan
penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan
bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman
kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan
secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih
dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam
dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat
bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d.
Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya
alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah
manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau,
merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya
hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran
ombak.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai
dapat dilakukan dengan cara:
1)
Melakukan
reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2)
Melarang
pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena
karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3)
Melarang
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4)
Melarang
pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan
antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu
mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.
Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya
adalah:
1.
Mendirikan
cagar alam dan suaka margasatwa.
2.
Melarang
kegiatan perburuan liar.
3.
Menggalakkan
kegiatan penghijauan.
F. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Ekonomi
1.
Pengertian
Pembangunan terhadap Ekonomi
Pembangunan terhadap ekonomi adalah
suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat
lepas dari pertumbuhan ekonomi
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan terhadap ekonomi
bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan adanya
batasan di atas maka pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai
suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk
suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem
kelembagaan.
Dari definisi tersebut jelas
bahwa pembangunan terhadap ekonomi mempunyai pengertian:
1. Suatu
proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus-menerus.
2. Usaha
untuk menaikkan pendapatan.
3. Kenaikan
pendapatan per kapita harus terus berlangsung dalam jangka panjang.
4. Perbaikan
sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik, hukum, sosial,
dan budaya).
Jadi, pembangunan terhadap
ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar saling keterkaitan dan saling
mempengaruhi antara faktor-faktor yang menghasilkan pembanguna ekonomi
tersebut dapat dilihat dan dianalisis. Dengan cara tersebut bisa diketahui deretan
peristiwa yang timbul dan akan mewujudkan peningkatan kegiatan ekonomi dan
taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan ke tahap pembangunan
berikutnya. Pembangunan terhadap ekonomi bisa diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Jadi, pembangunan ekonomi harus
dipandang sebagai suatu proses agar saling keterkaitan dan saling mempengaruhi
antara faktor-faktor yang menghasilkan pembanguna ekonomi tersebut dapat
dilihat dan dianalisis.
Hubungan antara ekonomi dan pembangunan
Hubungan antara ekonomi dan
pembangunan sangat lah erat kaitannya. Beberapa hal yang dapat dikatakan
berkaitan adalah:
1. Pembangunan
sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu
tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh,
manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa
harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus
menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan
sejahtera.
2. Pembangunan
sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus
dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.
Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan
semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam
proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita
mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
3. Peningkatan
pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan
berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung
meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami
kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam
ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut
mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang
terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat
dari tahun ke tahun. Hubungan
antara pembangunan dan ekonomi sangat erat dan bersifat timbal balik.
pembangunan mempengaruhi perkembangan ekonomi, sebaliknya ekonomi juga
mempengaruhi perkembangan pembangunan. Pembangunan memberikan pengaruh
perkembangan ekonomi dengan cara memberikan kaidah mengenai apa yang bisa di
manfaatkan dan tidak boleh dimanfaatkan dalam proses-proses ekonomi masyarakat.
Peranan pembangunan dalam pembangunan ekonomi sangat strategis, dan peranan ini
tergantung pada model pembangunan ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Secara
garis besar dikenal dua model pembangunan terhadap ekonomi yaitu pembangunan
terhadap ekonomi berenana dan pembangunan terhadap ekonomi pasar.
Begitu pula halnya dengan
Sumber daya alam yang memengaruhi pembangunan ekonomi hubungan antara SDA
dengan SDM.
Ada beberapa faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya
faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan
faktor nonekonomi.
1. Faktor
ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau
kewirausahaan. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti
kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu
negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian
dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam,
menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses
produksi). Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan
nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar
merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi,
sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal
dibutuhkan manusia untuk
mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
2. Faktor
nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada
di masyarakat, keadaan politik,
kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
1. Dampak
Positif Pembangunan Ekonomi
a. Melalui
pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih
lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
b. Adanya
pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan
oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
c. Terciptanya
lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
d. Melalui
pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari
struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan
ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
e. Pembangunan
ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan
ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Dampak
Negatif Pembangunan Ekonomi
a. Adanya
pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya
kerusakan lingkungan hidup.
b. Industrialisasi
mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
c. Hilangnya
habitat alam baik hayati atau hewani.
Solusi dari dampak pembangunan terhadap keadaan
ekonomi
Jika kita kaji lebih dalam,
memang dalam setiap pembangunan sebuah wilayah tentunya akan memiliki
dampak-dampak sosial yang mengiringinya, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif. Pilihannya adalah mana yang lebih dominan, jika nilai-nilai positifnya
lebih banyak, maka pembangunan tersebut layak untuk dilaksanakan, namun jika
justru akan berdampak negatif terhadap wilayah atau area sekitarnya ada baiknya
untuk ditinjau ulang, bukan untuk dihentikan tapi kembali dikaji lagi secara
ilmiah agar dampak-dampak negatif tersebut bisa diminimalisir.
Contoh-contoh dari Dampak pembangunan terhadap ekonomi
1.
Menambah
penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.
2.
Aktifitas
ekonomi menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
3.
Perekonomian
memperbesar kegunaan bahan mentah.
4.
Usaha
dibidang perekonomian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
5.
Mengurangi
ketergantungan Negara pada luar negeri.
6. Dapat merangsang masyarakat utuk
meningkatkan pengetahuan tentang ekonomi lebih dalam.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah
pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan
masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air,
kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas
dan juga meningkatkan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat
sekitar pabrik langsung atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil
pembangunannya. Di pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan
menimbulkan berbagai masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran
lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta
dampak sosial lainnya yang pada dasarnya merugikan masyarakat.
B.
SARAN
Pembangunan adalah salah satu usaha yang
sebenarnya sangat membantu manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan
tata aturan yang ada, dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang
terjadi dimasa mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri
oleh manusia.
Pembangunan yang ada sekarang mempunyai
hubungan dengan semuanya, baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.
Pemerintah diharapkan mempertimbangkan
dengan baik, pembangunan yang dilakukan dan sebaiknya memilih wilayah yang akan
dibanguni sesuai dan tidak akan merusak ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA
Dirga.
2012. “Definisi Iklim dan Perubahan Iklim”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.
Riandi,
Renaldi. 2008. “Perubahan Iklim Indonesia”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id, diakses 31 Mei 2012.
Hilman,
Masnellyarti. 2012. “perubahan cuaca karena pengaruh pembangunan”. http://www.google.co.id, diakse 31 Mei 2012.
Mas’ad,
Ali. 2012. “Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim”. http://www.google.co.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.
Medrilzam.
2008. “Hubungan Tata Ruang dan Iklim”. bulletin.penataanruang.net, diakses
31 Mei 2012.
thanks
BalasHapusthankz ea kak.
BalasHapusthanks
BalasHapusgood blog!!
BalasHapusmcafee.com/activate
wow....great job!!!
BalasHapuswww.office.com/setup
nice post!!
BalasHapuswww.office.com/setup
thanks for the post!!
BalasHapusmcafee.com/activate
In this post you will know the complete process to Activate YouTube with youtube.com/activate on your Smart Devices.
BalasHapuswww.Youtube.com/activate is a valid and unique link through which you can generate 6 digits code to activate YouTube on all smart devices like Smart TV and Apple TV.
Here in this blog, you would learn without installing YouTube app in your devices can activate youtube by link tv.youtube.com/activate.
If you are a new user and getting problem to activate pbs account, let us help you activate pbs channel using the page pbs.org/activate and begin to watch entertaining programs and many other programs on the channel.
BalasHapus
BalasHapuswww.office.com/setup
Microsoft Office empowers customers to use the Office fiddle behind no passing judgment up for speaking the web and in the descent in crime to disengaged by downloading the Office Setup going in a comment to your contraption.
This information is very useful for me. Keep it up doing such as work, Thank You. Read this article for better Health. बढ़ा हुआ पेट कम करने के उपाय, अलसी के फ़ायदे, Badha Hua Pet Kam Karne Ke Upay, Alsi Ke Fayde.
BalasHapusGreat post i must say and thanks for the information.I appreciate your post and look forward to more.
BalasHapusMcAfee login Mobile Security protects your mobile devices and personal data from cyberthreats, unsecured networks and malicious apps.
https://mcafeepro.com/
You need to redeem the office 2013 product key before you can begin downloading the software on your device. For this, visit the office setup and select ‘redeem product key.
BalasHapus"Thankyou for sharing the wonderful post and all the best for your future. I hope to see more post from you. I am satisfied with the arrangement of your post.
BalasHapusYou are really a talented person I have ever seen
aol email login| aol email login|
netgearrouterlogin|facebooksignin|
gmail not working|comcastemaillogin|
roadrunneremaillogin|
aol email login|
paypallogin||aol email login||
yahoo maillogin||yahoo maillogin|
quickbooks online login||
intuit quickbooks login||
amazoncompromocode"
ATT Login|amazon.com/code|
PayPal Login|Cash App Login|
Cash App Login|QuickBooks Online|
Linksys Router Login | aol.com login |
www.amazon.com/mytv | |Brother printer offline |
www.aol.com mail login | |Yahoo.com Mail Sign In|
The cash app login account is one of the most promising and easiest ways to send, spend, save and invest your money and it is the safest and free mobile banking app that is user-friendly too. It is a well-known peer-to-peer payment app that is formally known as Square cash.
BalasHapusNice message, I am reviewing this blog all the time and it impressed me a lot!
BalasHapusVery useful information, especially the last step: I tend to deal with this kind of information. I am looking for this
Extra information for a long time. Thank you and good luck.
avast secureline vpn crack
driver genius pro crack
adobe flash player crack
advanced systemcare 11 license key
This is my lucky chance to call from a friend because he sees important information being shared on your site.
BalasHapusIt is a good idea to read through your blog posts.
Thank you so much for thinking so much of readers like me and I wish you the best of success as a professional.
office 2016 product key
hide my ip license key
guitar pro free crack
easeus partition master pro crack
You brought really good points there.
BalasHapusI just checked for more information on
problem and found that most people agree with your opinion on this Website.
movavi video suite crack
sparkocam crack
mirillis action crack
idm crack serial key
This is vital information.
BalasHapusMine. I enjoyed reading your article.
My comments are on some typical issues: the site is wonderful, the contents are great.
windows 11 professional edition crack
microsoft office 2007 crack
audials movie crack
connecting airpods to macbook you should press and hold the setup button which is located on the back of the case choose apple manu in the settings preferences then you click it bluetooth and select te airpods in the list then you can able to use it airpods connect airpods pro to macbook pro.
BalasHapusPlex is a godsend for those who find it difficult to manage their media files and want to access them through various devices. Today, there are myriad choices of TV shows, movies, and other types of entertainment. With the vast array of options available in our arsenal, it rarely becomes too difficult to manage media files. plex.tv/link provides a viable solution to this problem, it offers options to use your files on any device compatible with it, without having to transfer the files every time you want to use them.
BalasHapusFacebook Valentine Dating and Hookup
BalasHapusFacebook Marketplace for Valentine Shopping
Netflix Valentine Movie to watch this valentine
Why are insurtech platforms crucial for insurance companies
Internet Cafe Simulator 2
"First, Thanks for this great information blogs. This post is very helpful to all users. Thanks a for sharing this awesome article.If you're looking for a hypertherm consumables supplier that is both user friendly and reliable, look no further than machines. Our team of experts are on hand to help you select the right consumables for your project, and we're always available to answer any questions you may have. Hypertherm Consumables Supplier
BalasHapusWith our wide range of products, competitive prices, and excellent customer service, we're confident that we can meet your needs. Contact us today to learn more about our services, or browse our website to see our full selection of products."